Namun itu soal belakangan, yang penting kenyang dulu, nanti perut yang atur. Hehe...Ibarat dalam keadaan ganting, ketika tekanan lambung meningkat, yang penting selamat dulu dari agresi busung lapar dan sakit maag.Â
Saking berjasanya mi instan, pada saat KKN atau program pemberdayaan ke masyarakat pun, selalu dijadikan alternatif utama pilihan bahan pokok sebagai sumbangan wajib.Â
Entah lah, apa karena murah meriah, atau mungkin warga Indonesia memang lekat dengan Supermi dan Indomi.Â
Dua merk produk mi yang iklannya akrab di masyarakat dari  generasi ke generasi, sejak tahun 1968. Dari jaman dulu TV masih hitam putih hingga jaman kini, TV masih ditonton lagi nggak yah...hehe.Â
Tapi produk mi kekinian sudah makin berkreasi. Ndak mau kalah dengan produk asia lain, yakni android, yang sama -sama asli nya pertama kali dari  produk negara Asia lainnya lalu menyebar ke Indonesia.Â
Sebagai sesama Asia, wajarlah kita suka mi. Masuk akal bila produsen dan pabriknya bisa bertahan puluhan tahun di negara ini karena produk makanan yang dijual, tak pernah mati.Â
Dengan dukungan teknologi dan banyaknya varian rasa yang baru, bikin kita semua tak bisa jauh dari mi.Â
Dan para mahasiswa itu, yang dulunya jatuh bangun mengejar gelar, berdarah -darah menyelesaikan tugas, sudah barang tentu menyimpan banyak memori kemesraan dengan mi.Â
Ibarat mantan terindah, yang tak pernah mati.
Entah kenapa, setiap kali melihat selembar ijazah, selalu teringat pada kamu, Mi...
Baca juga:Â Selalu Ada Risiko, Ini Pentingnya Analisis Kebutuhan Sebelum Melakukan Pinjaman Modal Usaha Kecil
Salam,Â
Referensi:
1. wikipedia.org