Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Seperti Apa Orang Memandang Masa Lalu dalam Hidupnya?

1 Maret 2021   16:22 Diperbarui: 1 Maret 2021   20:27 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantas, bila seseorang ditanyakan, seperti apa mereka memandang masa lalu dalam hidupnya, bisa jadi beraneka jawaban. Wajar memang. Karena definisi dan perspektif sifatnya personal orang per orang. Namun semua alasan tersebut umumnya terbagi dalam beberapa hal di bawah ini: 

1. Penyesalan

Beberapa orang menyesal dengan pilihan dan keputusan di masa silam. Terlebih bila akibat yang dirasakan  kian menyulitkan hingga membenamkan kehidupan mereka di masa sekarang. 

Kenapa dulu saya sebodoh itu? Senekad itu dan tak berpikir panjang. Kenapa dulu saya tak diberitahu atau bertanya pada orang lain sebelum mengatakan iya ketika saya ditawari. Atau mungkin menyesal : kenapa dulu saya berteman dengan dia? 

Terapi buat yang merasa demikian adalah masa lalu tak dapat dirubah, meski dengan konsekuensi tambahan yang dijalani sekarang. Ampuni dan maafkan masa lalu mu dan jangan memikul rasa bersalah sepanjang hidupmu. 

Berhenti mengasihani diri sendiri, mari bangkit dan berubah. Masa lalu kelam bukan berarti masa depan akan gelap. Berhenti mendengar apa kata orang yang mengintimidasi masa silammu bila engkau sudah tak seperti dulu. 

2. Kebanggaan

Tidak sedikit orang, di masa lalu mencapai banyak hal besar dan merasa itu terbaik dalam hidupnya. Mungkin pada saat sekolah atau kuliah, atau mungkin menekuni karir. Sejumlah piala, tropi, sertifikat menjadi pajangan di rumah, hingga tulisan berita mengenai mereka di surat kabar. Itu sangat memorial bagi mereka. 

Tapi bagaimana mereka sekarang? Masihkah sehebat dulu? Masihkah dengan citra positif di masa lalu? Bila melihat para menteri kabinet dan kepala daerah gubernur, bupati hingga walikota dan pejabat publik lain, yang dulunya luar biasa kini menjadi tahanan korupsi  dan berurusan dengan hukum, dimana semua kebanggaan itu?

Sekedar saran bagi yang selalu bangga dengan masa lalu : hidup terus berjalan, zaman terus berubah Dulu jaya dulu kuat dulu dipuja, bukan berarti tak bisa jatuh atau dijegal. 

Nasihat abadi yang selalu diingatkan adalah tinggi hati mendahului kehancuran, kerendahan hati dan terus beryukur akan membuat selamat. 

3. Pelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun