Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Dua Tahun Pelihara Kucing, Cara Pandang dan Rutinitas Berubah

6 Februari 2021   19:59 Diperbarui: 11 Februari 2021   02:38 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Cara pandang terhadap kucing dari mengamati perilaku dan kebiasaannya. 

Dua tahun memelihara mereka, terlihat sisi menarik Si Pus.  Meski sama -sama kucing jantan, dengan umur yang hampir sama, Prito dan Pritu sedikit berbeda dalam sejumlah perilaku. Pritu lebih sering naik dan berleha -leha di atas kasur, sementara Prito tak suka. Bagi Prito, lebih nyaman berbaring manja di atas lantai atau di atas kursi. 

Bila sengaja membiarkan mereka bermain di samping tempat tidur, Pritu cenderung akan rebahan di atasnya. Namun sekalipun ngga ditegur atau dihalau, Prito sekalipun tak tertarik tuk meletakkan badannya di sana. Unik memang. 

Dokpri_Januari_2021_perilaku berbeda
Dokpri_Januari_2021_perilaku berbeda
Perbedaan mecolok juga teramati dari sapaan dan suara dari mulut Prito dan Priti tuk memberitahukan kehadiran atau keperluan mereka. Prito intonasi dan nadanya cenderung pendek dan berulang : Aouw....Aouw....Aouw...Aouw. Menandakan dia sudah lapar atau sedang berada di depan pintu dan minta dibukakan. 

Sebaliknya Pritu, lebih suka kayak koor panjang,keras dan lama: Aouwwwwwwww.. Tidak berulang tapi panjang. Kayak sedang latihan vokal di studio. 

Itu sapaan bila melihat  pintu sudah terbuka dan dia langsung ngeloyor masuk atau bila menyapa lewat jendela tuk menunjukkan kehadirannya. Semacam assalamualaikum atau salam sejahtera versi Pritu...hehe. 


Selain itu, cara Pritu meminta makan, adalah dia akan minta dipeluk dengan menumpu pada dua kaki belakang dan kedua kaki depannya dinaikkan dan memeluk kaki saya. Sebaliknya cara itu tak dilakukan Prito. Bila posisi saya duduk atau berdiri, dia malah akan menggosokkan mukanya ke apa saja yang dekat dengan saya sembari mengeluarkan suara : Aouw nya. 

3. Rutinitas berubah

Di dua tahun terakhir, setiap hari mesti menyiapkan makanan buat mereka. Meski beberapa teman pecinta kucing menyarankan agar membeli saja makanannya di Pet Shop biar tak repot, namun saya lebih suka ngasih makan ikan goreng dicampur sedikit nasi. Pertimbangannya kucing non ras, tak ribet soal makanan. 

Sejak masih kecil dan belum kuat jalan, sengaja tak pernah dikasih makanan olahan dari Pet Shop. Tujuannya  agar bila sewaktu -waktu ditiinggal lama sekian hari karena misalnya kerjaan kantor, perjalanan dinas ke luar daerah, atau pulang beberapa hari ke Bali, mereka bisa bertahan hidup dengan makanan serupa yang bisa dicari sendiri. Lidah dan perutnya sudah terbiasa. 

Kini dua kali sehari mesti bikin makanan. Pertama sih cuman ikan aja. Tapi di 2020 lalu, ketika berada di Bali dan mampir ke sebuah Pet Shop besar mancari vitamin  buat kucing, ketemu salah seorang Dokter Hewan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun