Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Rekan Kerja yang Kencan Online, Saya yang Wow Parah

20 Oktober 2020   13:00 Diperbarui: 20 Oktober 2020   13:03 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Just Sharing....

Bicara soal kencan online, saya ngga terlalu paham. Mungkin karena saya tak termasuk dalam golongan yang suka up date teknologi digital situs perkencanan. 

Selain itu, kebanyakan aplikasi di play store, bikin bingung juga. Alhasil di HP saya,hanya terinstal beberapa aplikasi. Semuanya berhubungan dengan urusan pekerjaan. 

Tapi pernah ngalami kejadian menarik bin sedih di beberapa tahun lalu. Boleh dibilang tragis. Bukan menimpa saya, melainkan salah satu rekan di tempat kerja. 

Seorang wanita single nan mapan. Sedikit keibuan dan soleha. Saya bilang soleha lantaran dia sangat rajin sholat dan selalu mengingatkan teman -teman agar tak lupakan ibadah di tengah kesibukan kerja. 

Sebut saja namanya Mawar, demikian nama teman saya, Usianya masih di 20 an. Lantaran masih muda,segar dan berpendidikan, Mba Mawar kepengen cepat -cepat naik ke pelaminan.

Sudah beberapa kali berusaha,namun gagal mendapatkan sang pujaan hati. Tak lupa kami sering pula menjodohkan dia dengan salah satu teman cowok yang masih bujang, Atau bila ada pelamar laki -laki  yang bergabung sebagai karyawan baru. 

Lama merindukan, akhirnya ada fenomena baru. Jaman itu masih eksis BB (Blackberry), belum ngetrend WA. Status di BB milik Mba Mawar,senantiasa memajang foto profil cowok. 

Sepertinya pria itu berasal dari Suku Sunda, Jawa Barat. Berkulit putih, berambut lurus belah samping. Di sebelah laki -laki misterius itu, terpampang foto Mba Mawar. 

"Jangan lupa makan siang, Aa. Aku selalu mendoakanmu..," 

Demikian salah satu status Mba Mawar yang masih sempat saya ingat. Ternyata tak hanya siang. Malam pun berganti dengan foto yang lain. Diselang -seling dengan kata dan komen. 

Pokoknya so sweet lah kala itu. Sudah pasti kami para teman -teman nya di kantor juga ikut bahagia andai Mba Mawar dan Kang Sunda itu jadi menyatu di kursi pelaminan. 

Kepada teman -teman cewek, hubungan online keduanya juga jadi buah bibir. Beraneka ucapan selamat datang ke Mba Mawar lantaran bisa menemukan calon tulang rusuk nun jauh di tanah Sunda. Perpaduan unik kelak sang cewek berasa dari Indonesia tengah dan sang pria berasal dari wilayah indonesia barat. Luar biasoo...

Hingga suatu hari, terjadi sedikit kegaduhan di ruang dalam. Karena ruang kerja saya di depan, kegaduhan tersebut memantik saya untuk masuk ke dalam. Terlihat Mba Mawar merunduk sedih. Menangis. 

Dalam hati mau saya becandain : Mana cerianya Mba, jadi tak enak  hati juga. Dua orang SPG saya berdiri di samping kursi Mba Mawar dan mengelus -elus pundaknya. Mba Mawar duduk di depan komputer dengan kepala menunduk di atas meja. 

"Jadikan pelajaran Mba," kata Si Ana, salah satu SPG outsourcing saya

"Kenapa dia Ana?" tanya saya, penasaran

"Anu ne Pak, fotonya kesebar," jawab SPG saya yang paling jangkung dan berkulit putih khas oriental itu

Ternyata beberapa pose vulgar nan privat milik Mba Mawar disebar oleh si Akang Sunda, yang ternyata bukan asli Sunda itu. Saya tak punya facebook (sampai sekarang juga), akhirnya penasaran ke rekan -rekan cowok dalam tim saya, yang punya akun facebook dan berteman dengan Mba Mawar. 

Wow parah. Mungkin bisa dibilang demikian. Foto -foto pribadi nya di hamburkan di laman facebook dan dapat dilihat oleh siapa saja di laman internet. Pelakunya? Sudah pasti Si Pria, calon gagal tulang rusuknya itu. Dan beraneka foto itu memantik rasa ingin tahu para cowok -cowok di kantor. 

Di satu sisi pengen lihat, di sisi lain kasihan juga pada salah satu teman yang sudah seperti keluarga di tempat kerja. Seorang rekan wanita yang akhirnya menghalau dan meminta rekan -rekan yang lain, agar membantu memblokir akun facebook milik Mba Mawar. 

Syukurnya, dalam beberapa jam di hari itu, akunnya dapat di tutup. Dan gambar -gambar pribadi bisa di jaga agar tidak menyebar kemana -mana. 

Kejadian itu bikin Mba Mawar sangat terpukul. Ada trauma ketika berhubungan dengan pria tak dikenal di aplikasi online. Pelajaran juga bagi dia,dan bagi kita semua. 

Jangan pernah sebegitu dekat dengan pria/wanita yang tak dikenal secara dekat. Terlalu berbahaya bin lebay memberikan foto -foto vulgar tubuh sendiri, atas dasar cinta online yang menjerat.

Kepengen punya pasangan bagi yang jomblo, tak ada yang larang. Niat pengen duduk di pelaminan, itu mimpi yang tak dikenai sangksi. Tapi mengobral diri dan mempertontonkan bagian -bagian tubuh beserta organ kelamin, pada seseorang pria atau wanita yang dikenal secara online, itu sangatlah berbahaya. 

Tak hanya kaum wanita, para pria juga acap kali tak sedikit yang lakukan itu. Mempertontonkan, maaf adegan onani atau masturbasi dan sejenisnya, demi menarik calon incarannya. Padahal belum tentu orang tersebut tersebut the real person dengan akun yang sebenarnya. Hari gini Om Tante, tak hanya ijazah yang palsu, muka dan status juga bisa palsu. 

Dan setiap hari. Ketika mengintip ke dunia media sosial. Menyelisik dari jendela ke jendela aplikasi. Segala rupa ada. Mau yang palsu, mau yang asli, suka suka loh dah. Syukur -syukur dapat yang sesuai harapan. Namun hati -hati pada jebakan sisi gelap kencan online. Seperti yang dialami Mba Mawar. 

Wow Parah...

Salam,
20 oktober 2020, 13.50 Wita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun