Tidak lupa saya kasi bonus senyum dikit, ngga pake manis ya, karena nambah umur kadar manisnya dah berkurang, tinggal itemnya aja#Hehe
"Enak ya kerja di situ. Kantor besar," lanjut si Ibu.
Saya tertegun. Â Diam sebentar mencerna makna pernyataan beliau. Dalam hati, Ibu ini sama seperti halnya orang lain diluar sana. Menilai sesuatu dari kemasannya saja dan berasumsi dengan pemikirannya sendiri.
"Enak tidaknya relatif Bu," jawab saya
" Relatif? Apa itu relatif Mas?" tanya kembali.
Saya diam sebentar.Sadar bahwa mungkin saya salah menggunakan kata yang sedikit asing untuk orang seperti si Ibu ini. Lebih mudah mengartikan secara sederhana dengan bahasa sehari-hari dibanding mengungkapkan lewat diksi yang terdengar  aneh  di telinga  mereka
"Ibu jual kopi berapa segelas?" tanya saya
"Empat ribu Mas...Murah ya, dari pada di cafe di depan taman kota itu harganya lima belas ribu. Padahal sama hitamnya, sama juga ukuran gelasnya," nyerocos si Ibu
"Nah itu yang namanya relatif. Untuk ibu mahal, untuk orang lain harga segitu ngga mahal-mahal banget," jawab saya. Berharap beliau dapat sedikit mengerti. Pencerahanlah.Â
"Jadi gaji Mas relatif juga?" tanyanya balik
Ah kepo nih emak-emak...Hehe. Aku balik kantor dulu ah, mau closing akhir bulan.
Salam,
Dari warung kopi samping kantor,
Sumbawa Besar, 31 Juli 2019
10.00 Wita