Mohon tunggu...
adnan ataru
adnan ataru Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia yang berjalan menemukan arah dan tujuan hidup

Lebih baik dari kemarin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengungap Mitos Bayi Tiba Sampir atau Bayi Lahir Dengan Terlilit Tali Pusar

17 Juli 2023   13:53 Diperbarui: 17 Juli 2023   13:57 3101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Kita hidup di Indonesia yang mana masyarakatnya masih memegang teguh nilai-nilai turun temurun dari leluhur. Salah satunya yang tak bisa lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia adalah mitos. Tak sedikit mitos yang berseliweran ditengah-tengah masyarakat, mulai dari obat-obatan tradisional, pantangan-pantangan dalam kehidupan bermasyarakat dan lain sebagainya. Diantara berbagai macam mitos di tengah-tengah masyarakat, salah satu mitos yang menarik kita bahas adalah bayi kalung usus atau bayi yang terlahir dengan terlilit tali pusar.

            Istilah ini muncul karena ketika anak yang dilahirkan dengan kondisi terlilit tali pusar ketika keluar dari perut sang ibu. Dengan kondisi dimana leher sang bayi terlilit tali pusar membuat persalinan sedikit terhambat dibandingkan dengan bayi normal. Mitos yang berkembang ketika bayi yang lahir dengan kondisi seperti ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan bayi-bayi lainnya, atau bisa dikatakan dengan bayi limited edition. Keistimewaan dari bayi kalung usus salah satunya adalah memiliki paras yang rupawan, tak heran jika bayi kalung usus disebut bayi limited edition. 

            Menurut primbon jawa berikut adalah keistimewaan bayi yang lahir dengan kondisi terlilit tali pusar.

Bagi masyarakat jawa bayi kalung usus biasa disebut dengan tiba sampir. Masyarakat percaya bayi yang lahir dengan kondisi semacam ini ketika dewasa kelak akan akan memiliki postur tubuh yang bagus dan memiliki wajah rupawan, tampan bagi pria atau cantik untuk Wanita. Entah darimana mitos semacam ini muncul dan dari mana penelitian yang mendukung pernyataan ini.

  • Cocok mengenakan pakaian apa saja

Pernyataan ini tentu sejalan dengan pernyataan nomer 1, namun jika kita perhatikan lagi pernyataan ini sungguh tidak masuk akal. Akan tetapi inilah mitos yang hadir ditengah-tengah masyarakat, masyarakat percaya jika bayi yang lahir dengan kalung usus cocok dengan mengenakan busana apa saja sehingga tidak perlu repot dalam memilih pakaian.

  • Memiliki daya pikat yang luar biasa

Mitos bayi kalung usus selanjutnya adalah memiliki daya pikat yang luar biasa. Bayi kalung usus yang dewasa kelak akan memiliki daya pikatnya tersendiri dibandingkan dengan orang lain sehingga mudah mendapatkan pasangan.

  • Hidup dengan berkecukupan.

Bayi tiba sampir ketika dewasa kelak juga akan diberikan kehidupan yang berkecukupan. Mitos semacam ini tidak hanya dipercaya di Indonesia tetapi juga dipercaya di Negeri China. Masyarakat tirai bambu percaya tali pusar yang melilit pada cabang bayi akan dikeringkan dan digunakan sebagai jimat.

  • Memiliki intuisi yang tajam

Satu lagi mitos dari bayi kalung usus adalah ketika dewasa kelak akan memiliki intuisi yang tajam. Bayi kalung usus dengan sendirinya akan memiliki kemampuan ini walaupun tidak berguru kepada siapapun.

            Meskipun memiliki keistimewaan tertentu jika dipandang secara medis kondisi seperti ini justru membahayakan, baik untuk cabang bayi ataupun sang ibu. Penyebab terlilitnya tali pusar pada cabang bayi disebabkan karena cabang bayi bergerak terlalu aktif sehingga tali pusarnya tak sengaja terlilit ke lehernya.

            Seperti itulah mitos tentang bayi kalung usus yang santer terdengan ditengah-tengah masyarakat percaya atau tidaknya dengan mitos ini Kembali pada anda. Meskipun sangat susah untuk diterima secara nalar ada baiknya jika kita menghargai kepercayaan yang ada ditengah masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun