Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Masih Perlukah Indonesia Bergabung dalam G20?

19 November 2022   21:37 Diperbarui: 19 November 2022   21:44 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden di Bali (Sumber foto: Biro Setpres)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 baru saja berakhir di Denpasar, Bali. Indonesia sebagai presidensi dan tuan rumah telah menyelenggarakan KTT G20 itu dengan sukses. 

Sebenarnya untuk apa KTT G20 tersebut diselenggarakan, apakah memberi manfaat yang signifikan bagi Indonesia dan negara-negara berkembang atau hanya menguntungkan negara-negara besar, lalu masih perlukah Indonesia terlibat di dalamnya? 

G20 adalah singkatan dari Group of Twenty atau Kelompok Dua Puluh, yaitu kelompok yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Negara-negara G20 ini menguasai hampir 90% produk nasional bruto dunia dan 80% total perdagangan dunia. 

G20 ini dibentuk sebagai respon atas krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1998. Forum G7 yang terdiri dari negara-negara maju dianggap tidak lagi efektif, sehingga perlu dibentuk forum yang lebih besar yang melibatkan negara-negara potensial lainnya, seperti Cina, Rusia, India, dan Indonesia. 

Forum G20 dibentuk dengan tujuan untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia. Pertemuan G20 pertama kali diadakan di Berlin pada tahun 1999. 

Pertemuan G20 saat ini lebih banyak menjadi ajang konsultasi dan kerja sama yang berkaitan dengan sistem moneter internasional dan isu-isu lainnya.

Adapun KTT G20 kali ini menghasilkan deklarasi yang terdiri dari 52 kesepakatan, antara lain adalah kerjasama ekonomi dalam menghadapi tantangan ekonomi dunia dan penanganan krisis energi. 

Para pemimpin negara G20 juga sepakat untuk menyikapi permasalahan ketahanan pangan global yang muncul akibat peperangan di Ukraina, yaitu dengan mendukung segala upaya untuk menjaga agar rantai pasokan pangan dapat berfungsi dengan baik, hingga mempromosikan investasi dalam riset pengembangan agrikultur dengan pendekatan ilmu pengetahuan.

Sebagai salah satu negara diantara 20 negara yang menguasai hampir 90% produk nasional bruto dunia dan 80% total perdagangan dunia, maka Indonesia perlu untuk tetap terlibat dalam forum G20 ini. 

Indonesia harus ambil bagian dan berperan penting dalam mengatur perekonomian dunia. Tujuannya agar kita lagi hanya sebagai obyek yang dikuras habis sumber daya alamnya dan hanya menjadi konsumen produk jadi, namun kita harus bangkit sebagai produsen produk jadi dan mengekspornya ke luar negeri.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun