Mohon tunggu...
AD Nafisah
AD Nafisah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pupus

2 September 2017   23:13 Diperbarui: 2 September 2017   23:15 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yah, lagi-lagi aku butuh kopi pahit

Untuk melupakan harapan manis

Harapan manis yang sudah aku rakit

Roboh sudah secara tragis

Jangan tanya, hati sudah terkikis

Aku sudah lelah dengan cara menangis


Rasaku padamu terasa terkuras habis

Melihat dirimu yang masih belum beranjak dari kenangan yang menurutmu manis

Mengertilah.

Aku sudah menunggumu

Tapi kau masih asik dengan retorika masa lalu

Bangunlah

Sadarlah

Buka mata hatimu sebentar saja

Agar kau tau apa yang membuatmu resah?

Namamu yang tiada habisnya kusebut dalam doa

Aku tidak tau apakah ini akan sia-sia

Yang jelas,

Namamu selalu terukir didalam jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun