Seseorang yang baru ingin memulai kebiasaan berolahraga secara rutin biasanya berpikir bahwa dia adalah tipe orang yang tidak suka berolahraga.
Dengan memeluangkan waktu untuk memahami apa yang membuat anda “tidak suka berolahraga” ternyata anda memahami ternyata yang membuat anda tidak suka bukanlah berolahraga, melainkan anda tidak suka repot untuk pergi ke gym atau pergi berolahraga ditempat umum.
Orang-orang yang berpegang pada kebiasaan baik tahu persis apa yang menahan mereka.
Anda mungkin menganggap diri Anda sebagai "orang yang tidak suka berolahraga" atau "orang yang tidak teratur". Tetapi dalam kebanyakan kasus, Anda tidak ditakdirkan untuk gagal di area ini. Alih-alih membuat pernyataan yang komprehensif tentang kebiasaan Anda, pecahlah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan pertimbangkan apa yang menahan Anda untuk tidak konsisten.
Setelah Anda mengetahui bagian spesifik dari proses yang menghambat Anda, Anda dapat mulai mengembangkan solusi untuk memecahkan masalah.
3. Buat rencana cadangan jika gagal
Pelatih kekuatan dan pengkondisian populer Dan John sering berkata kepada atletnya, "Kamu tidak cukup baik untuk kecewa." Hal yang sama berlaku ketika Anda sedang membangun kebiasaan baru. Apa yang bisa Anda harapkan? Sukses tanpa gagal dari awal? Tetap sempurna meski orang yang sudah bertahun-tahun melakukan ini sering melakukan kesalahan?
Anda harus belajar untuk tidak menghakimi diri sendiri atau merasa bersalah saat melakukan kesalahan, tetapi fokuslah membuat rencana untuk kembali ke jalur secepat mungkin.
Berikut adalah tiga strategi yang dapat membantu...
- Menetapkan jadwal daripada tenggat waktu.
- Lupakan kinerja dan fokus membangun identitas baru.
- Jadikan ini moto baru Anda: “Jangan pernah melewatkan dua kali”
Terjebak dalam kebiasaan Anda tidak membuat Anda gagal. Itu membuatmu biasa saja. Apa yang membedakan pemain top dari yang lain adalah seberapa cepat mereka kembali ke jalurnya. Pastikan Anda memiliki rencana untuk gagal.
