Mohon tunggu...
Adiva Nursuandy Ritonga
Adiva Nursuandy Ritonga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Just a Normal Person

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Teknologi pada Masa Pandemi Covid-19

28 April 2020   17:00 Diperbarui: 28 April 2020   17:02 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Beberapa bulan belakangan terdapat isu yang membuat satu dunia menjadi awas jika berkeliaran di luar rumah atau dengan bersentuhan sosial dengan orang-orang sekitar. Isu tersebut adalah sebuah penyakit yang menyerang paru-paru manusia dan menyebabkan sesak nafas serta tak ada bedanya dengan gejala flu atau demam biasa. Penyakit tersebut bernama Corona, atau biasa disebut orang dengan sebutan Covid-19 (Corona Virus Disease-19). 

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

Gejala umum berupa demam ≥38˚C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Daftar negara terjangkit dapat dipantau melalui http://infeksiemerging.kemkes.go.id. 

Hingga saat ini penelitian menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19 ditularkan melalui kontak dengan tetesan kecil (droplet) dari saluran pernapasan. 

Dan penularannya tidak bisa melalui udara. Karena gejalanya yang mirip dengan penyakit flu biasa, maka akan susah untuk mengidentifikasi penyakit ini tanpa dilakukannya pengujian di laboratorium. 

Karena itu diperlukan kesadaran serta kejujuran jika kita mengalami gejala-gejala tersebut saat berobat, dan memberi tahu pada petugas medis riwayat perjalanan kita serta dengan siapa saja kita berjumpa. Itu adalah untuk menekan penyebaran serta mempercepat penanganan virus corona ini.

Hingga dikeluarkannya artikel ini, penyakit ini sudah menjangkiti lebih dari 150 negara di segala penjuru dunia. Dengan kasus yang sudah mencapai jutaan orang. 

Negara-negara yang terkena virus corona ini adalah diantaranya Malaysia, Singapura, Myanmar, Vietnam, Jepang, Kamboja, Filipina, Korea Selatan, dan tidak terkecuali Indonesia. 

Di Indonesia, sudah tercatat lebih dari 9000 orang yang terjangkit virus corona ini. Dengan angka kesembuhan berada di 1.151 orang (Data 27 April 2020 dari WHO).

Beragam upaya telah dilakukan untuk menekan laju terjangkitnya orang karena corona. Pemerintah menganjurkan dengan work from home (kerja dari rumah). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun