Terdapat perdebatan tentang posisi etika filosofis dan juga teologis dalam ranah etika. Selama perjalanan sejarah pertemuan antara kedua etika yaitu etika filosofis dan etika teologis, terdapat tiga pertanyaan yang paling muncul dalam menanggapi perbedaan tersebut, diantaranya:
Revisionisme
Pernyataan tentang Revisionisme berawal dari Augustinus (354 -- 430) dimana ia berpendapat bahwa etika teologis memiliki tugas untuk merevisi atau mengoreksi dan memperbaiki etika filosofis.
Sintesis
Tanggapan tentang sintesis diutarakan oleh Thomas Aquinas (1225 -- 1274) dimana ia menyintesiskan antara etika teologis dengan etika filosofis. Hasil sintesis tersebut suatu entitas baru dimana etika filosofis dan etika teologis tetap menonjolkan identitas masing-masing.
Diaparalelisme
Tanggapan tentang etika ini dikemukakan oleh F.E.D Schleiermacher (1768 -- 1834) dimana ia beroendapat bahwa etika filosofis dan etika teologis ialah gejala-gejala yang sejajar. Bisa diumpamakan dengan sepasang rel kereta api yang selalu berjalan berdampingan.