Siapa yang tidak kenal Tik Tok, aplikasi ini begitu digandrungi oleh kaula muda hampir diseluruh di dunia. Bahkan remaja di Indonesia hampir semua terkena demam Tik Tok. Masa muda memang masa paling indah, masa ingin diperhatikan oleh sekitar kita ya kan sehingga banyak pemuda Indonesia Berlomba-lomba berkarya melalui Tik Tok dan memposting nya di sosial media.
Tik Tok diluncurkan oleh Zhang Yiming pada September 2016 yang juga founder Toutiao, platform berita di Tiongkok. Tik Tok dikembangkan oleh 8 orang dari ByteDance dalam waktu hanya 200 hari, wow.. waktu yang begitu dini ya untuk sebuah aplikasi yang saat ini di gandrungi oleh kaula muda. Zhan Yiming tercatat sebagai orang terkaya ke 60 di Tiongkok dengan kekayaan $4 miliar.
Aplikasi merekam video selama 15 detik dan pengguna dapat menambahkan berbagai musik, filter, atau efek. Tik Tok diproduksi oleh Beijing ByteDance Technology, yang pada November 2017 lalu mengakuisisi aplikasi serupa yaitu Musical.ly. Di Indonesia sendiri, Tik Tok resmi diluncurkan pada september 2017. Sejak peluncuran Tik Tok pada September 2016 Tik Tok berada di urutan ke-2 PlayStore dengan kategori Top Free Apps dan sudah di download sebanyak 50 juta di Tiongkok Tik Tok bernama Douyi.
Melihat meningkatnya pengguna, pada 13 April 2018, Tik Tok meluncurkan fitur anti-kecanduan, setelah 90 menit pengguna terus menerus, pengguna akan menerima peringatan lalu selama 2 jam, aplikasi terkunci dan hanya dapat dibuka dengan memasukkan kata sandi. Sangkin meledaknya aplikasi ini dikalangan kaula muda, bermunculan konten-konten yang negatif aplikasi Tik Tok diblokir selasa (4/7) siang.Â
Kominfo secara resmi memblokir aplikasi Tik Tok karena aplikasi tersebut disebut melakukan banyak pelanggaran. Kepopuleran Tik Tok memunculkan 'selebritas' baru yang terkenal karena aktivitasnya di aplikasi tersebut. Salah satunya adalah Prabowo Mondardo, dengan akun Tik Tok Bowoo_Outt_Siders yang punya lebih dari 840 ribu fans dan video-video singkatnya telah disukai lebih lebih dari 7,4 juta kali. Pemblokiran aplikasi Tik Tok didasarkan pada 2. 853 laporan masyarakat. Tik Tok juga mengandung banyak konten negatif yang tidak pantas ditayangkan untuk anak-anak. Tik Tok bisa dibuka kembali dengan syarat mereka harus menjaga konten.
