Mohon tunggu...
Aditya Tantono
Aditya Tantono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Andalas

Mahasiswa sastra jepang universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minangkabau dengan Segala Keunikannya

15 Oktober 2023   18:10 Diperbarui: 15 Oktober 2023   18:31 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Minangkabau adalah salah satu suku di Indonesia yang termasuk suku yang sangat unik. Minangkabau memiliki keunikan yang berbeda diantara suku-suku lainnya. Berikut merupakan contoh-contoh keunikan Minangkabau dalam segi kebudayaannya.

Menganut Sistem Matrilineal

   Minangkabau adalah satu-satunya suku diantara banyaknya suku di Indonesia yang menganut sistem matrilineal dalam garis keturunannya. Matrilineal adalah sistem keturunan yang berdasarkan pada perempuan (anak perempuan,anak dari anak perempuan). Tidak seperti kebanyakan suku lainnya, Minangkabau justru diturunkan sub-suku nya dari ibunya. Misalnya, ibunya adalah Tanjung, maka anaknya juga Tanjung baik laki-laki maupun perempuan.

    Sistem matrilineal adalah sistem keturunan dari garis ibu. Seorang Minangkabau masuk kepada keluarga ibunya bukan pada keluarga ayahnya. Sistem ini merupakan salah satu adat orang Minangkabau dan masih dijalankan sampai sekarang (kalangan suku Minangkabau) baik didalam wilayah geografisnya Minangkabau, maupun yang diluar wilayahnya.

    Sistem ini mempengaruhi kehidupan masyarakat Minangkabau sendiri seperti contohnya, ibu menjadi simbol pusat atau sentral  persatuan masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat Minang percaya bahwa perempuan dapat melakukan tiga hal yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki,seperti hamil,melahirkan, dan menyusui.

    Contoh pengaruh dari sistem matrilineal yang lain adalah budaya merantau bagi laki-laki Minangkabau.  Dalam sistem matrilineal, bukan hanya garis keturunan saja yang diturunkan melalui perempuan. Hak dan harta warisan juga hanya turun kepada perempuan (anak perempuan, anak dari anak perempuan). Oleh sebab itu, para lelaki harus secara mandiri mencari hartanya sendiri untuk kemudian dibawa ketika memiliki pasangan dan ber-rumah tangga. Bukan hanya harta saja yang dicari dari rantau, ada juga yang merantau untuk mencari ilmu. Bahkan sekarang bukan hanya lelaki Minangkabau yang merantau, tetapi perempuannya juga. Untuk menuntut ilmu dan atau bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

 

Sangat Egaliter

    Minangkabau dengan sistem matrilinealnya bukan berarti meninggikan derajat salah satu gender, masyarakat Minangkabau juga menganut sistem ke-egaliter-an yang kuat. Egaliter sendiri artinya adalah bersifat samaatau sederajat, dengan demikian dapat dipahami bahwa baik kata “bersifat sama” ataupun “sederajat”,keduanya merupakan kata yang memiliki makna sama dengan egaliter alias bersinonim.

    Egaliter sendiri sangat cocok dengan masyarakat budaya Minangkabau yang sejatinya tidak meng-istimewakan siapapun,baik orang maupun kelompok. Tidak ada perlakuan istimewa yang dikhususkan pada seorang tokoh, semuanya sama,sederajat. Seperti kataa pepatah “duduak samo randah, tagak samo tinggi”.

    Sifat egaliter ini dipengaruhi oleh dua hal,yaitu bahasa dan agama. Dari segi bahasa, bahasa Minang tidak memiliki tingkatan-tingkatan seperti layaknya bahasa Jawa (kromo dan ngoko). tidak ada perbedaan “kasta” dalam bahasa Minang. Kepada orang yang lebih tua,lebih muda, tokoh terhormat, orang awam, bahasanya sama saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun