Staf Pengawasan Mutu (Quality Control/QC): Divisi vital yang bertugas memastikan setiap gram sarang memenuhi standar kualitas, kelembaban, dan kebersihan yang disyaratkan oleh negara tujuan (terutama Tiongkok).
Manajemen dan Administrasi: Mencakup staf akuntansi, logistik, purchasing bahan baku (sarang kotor), dan human resources.
Golongan A (Kualitas Super/Mangkok): Sarang yang bersih, tidak banyak bulu, dan berbentuk seperti setengah mangkuk sempurna.
Golongan B: Sarang yang agak kotor dengan bulu menempel, namun masih berbentuk setengah mangkuk.
Golongan C: Kualitas terendah, biasanya kotor dan bentuknya tidak sempurna.
Secara keseluruhan, usaha sarang walet adalah investasi jangka panjang yang sangat menggiurkan, namun menuntut modal besar, kesabaran, dan pengelolaan yang intensif agar sukses dan berkelanjutan.
Dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem bisnis, menyederhanakan regulasi, dan mendorong hilirisasi, sarang burung walet diposisikan untuk terus menjadi pahlawan devisa yang signifikan, menjembatani hubungan dagang Indonesia dengan pasar global, dan memperkuat ekonomi masyarakat dari tingkat UMKM.
Apakah Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut mengenai tips praktis memulai usaha budidaya sarang walet atau fokus pada dampak ekspornya terhadap perekonomian daerah?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI