Artikel ini dibuat spesial untuk sahabatku yang hari ini menginjak usia dua puluh. Selamat merayakan!
24 November adalah hari yang kamu tunggu-tunggu setiap tahunnya. Kue brownis berwarna merah muda, rasa stroberi dengan lilin warna-warni yang menyala. Suasana hangat, kepingan harapan, juga doa-doa dari orang terdekatmu adalah anugerah yang tiada tara.
Aku beruntung bisa mengenalmu. Bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan yang tak akan pernah terlupakan. Menjadi sahabat sekaligus pendengar disetiap keluh yang kamu ceritakan. Senang bisa berbagi momen indah denganmu.
Ulang tahun bukan hanya perihal meniup lilin, potong kue, dan semacamnya. Lebih dari itu adalah hari untuk merayakan diri sendiri. Momen untuk merenungi tentang apa-apa yang telah dilalui, tentang cerita dan luka yang membuat diri kita semakin kuat untuk tetap bertahan.
Aku tahu, menjadi dewasa mungkin tak seindah apa yang kita bayangkan. Tentang hitam dan putih, tentang keputusan yang selalu kita ragukan.
Seringkali kita merasa bahwa dalam perayaan ulang tahun justru kita bertambah dewasa.
Meskipun begitu, perayaan ini adalah kesempatan untuk menyelami kedewasaan dengan rendah hati. Melihat bahwa setiap detik, termasuk yang sulit, membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Bertahanlah untuk orang-orang yang kamu sayangi.
Akupun masih belajar tentang menerima apa-apa yang belum bisa kuwujudkan. Jadi, utamakan dirimu dulu sebelum orang lain. Maafkan apa-apa yang telah lalu, agar yang keruh terurai luruh, agar hatimu semakin teduh untuk menghadapi hari esok dan nanti.Â
Jangan pernah merasa sendiri, karena diluar sana pasti ada orang-orang yang berharap kamu masih ada (termasuk diriku).
Selamat menginjak usia dua puluh yaa! Jadilah kupu-kupu yang terbang bebas kemanapun yang ia mau. Semoga ingin dan anganmu yang belum terwujud bisa segera tercapai.
Ini adalah harimu. Mari kita rayakan bersama-sama. Semoga kita bertahan lama.