Mohon tunggu...
Aditya Pratama
Aditya Pratama Mohon Tunggu... Akademisi

Empowering Youth, Shaping Tomorrow: Positive in Action, Strong in Character

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lebih Baik Tidak Memilih? Gen Z, Apatisme Politik, dan Krisis Kepercayaan di Bangka Belitung

24 Juni 2025   21:15 Diperbarui: 24 Juni 2025   21:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Aditya Pratama, S.E., M.M.

Dalam satu sesi wawancara yang saya lakukan beberapa waktu lalu di Kota Pangkalpinang, seorang mahasiswa semester akhir berkata dengan santai, "Kalau bisa milih kotak kosong aja, Bang. Capek milih tapi nggak ada yang ngasih dampak nyata." Ucapan itu mungkin terdengar sederhana, tetapi mengandung gejala besar yang tengah berkembang sebuah krisis kepercayaan politik yang menjalar ke generasi paling digital saat ini: Generasi Z.

Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tengah bersiap menghadapi pemilihan ulang kepala daerah, fenomena apatisme politik di kalangan Gen Z bukan sekadar asumsi. Ini adalah kenyataan sosial yang mengkhawatirkan. Semakin banyak dari mereka yang merasa jauh dari politik---bukan karena tidak cerdas, tetapi karena merasa sistem tidak lagi relevan dengan realitas hidup mereka.

Fenomena Nasional: Politik yang Terlalu Formal, Gen Z yang Terlalu Realistis

Sebuah infografis nasional menunjukkan bahwa:

53% Gen Z di Indonesia menyatakan tidak tertarik pada politik (Survei CSIS, 2022).

60% tidak pernah membaca kebijakan publik yang beredar di media.

Bahkan, 1 dari 3 Gen Z menyatakan lebih baik tidak memilih jika merasa tidak ada pilihan yang mewakili nilai mereka.

Di Bangka Belitung, kecenderungan ini makin terasa. Di luar aktivisme kampus atau organisasi keagamaan, sebagian besar anak muda tak merasa punya ruang, suara, atau kepentingan dalam proses politik yang ada.

Mengapa Mereka Memilih Diam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun