Mohon tunggu...
Aditya Maulana
Aditya Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Penulis merupakan bagian dari tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Buana Perjuangan Karawang yang berkomitmen dalam pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan edukatif dan partisipatif. Artikel ini ditulis sebagai bentuk dokumentasi sekaligus media pembelajaran yang bertujuan menyampaikan informasi secara luas mengenai berbagai program kerja yang telah dilaksanakan, seperti pengenalan pembelajaran berbasis masyarakat, sosialisasi kesehatan, edukasi lingkungan, serta pelatihan keterampilan praktis. Melalui tulisan ini, penulis berharap masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat langsung dari program yang dijalankan, tetapi juga memperoleh pemahaman yang berkelanjutan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini juga dimaksudkan sebagai inspirasi dan sumber pengetahuan bagi pembaca lainnya, khususnya mahasiswa, tenaga pendidik, dan para pelaksana kegiatan sosial di berbagai daerah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebutuhan dan Keinginan: Edukasi Cerdas Anak SD Lewat Permainan dan Celengan Kreatif

1 Agustus 2025   12:05 Diperbarui: 1 Agustus 2025   12:04 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi materi Keingin dan Kebutuhan

Pengenalan keuangan dasar sejak dini penting dilakukan untuk membekali anak dengan pemahaman tentang cara mengelola uang. Oleh karena itu, materi tentang kebutuhan dan keinginan diberikan kepada siswa sekolah dasar dengan metode yang sederhana dan menyenangkan, seperti permainan edukatif dan kegiatan membuat celengan.

Penerapan literasi keuangan melalui aktivitas bermain dan membuat celengan telah terbukti mampu meningkatkan pemahaman anak terhadap manajemen uang. Anak-anak diajak mengenal pentingnya menabung, memprioritaskan pengeluaran, serta memahami perbedaan mendasar antara kebutuhan dan keinginan. Proses belajar dilakukan melalui diskusi aktif, simulasi sederhana, dan berbagai jenis permainan edukatif yang dirancang khusus. Salah satu kegiatan yang menarik adalah membuat celengan dari barang bekas, kemudian dihias sesuai dengan daya imajinasi masing-masing siswa. Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan kebiasaan finansial yang baik, namun juga mengasah kreativitas.

Kegiatan menghias celengan
Kegiatan menghias celengan

Tak hanya permainan, mahasiswa juga menyisipkan media celengan edukatif sebagai alat bantu pembelajaran. Celengan yang digunakan dibuat secara kolaboratif oleh tim KKN dan teman mahasiswa lainnya, dengan tiga kompartemen: kebutuhan, keinginan, dan tabungan.

Siswa diminta untuk mensimulasikan pengelolaan uang jajan mereka menggunakan celengan tersebut. Mereka belajar bahwa uang yang mereka miliki tidak bisa langsung dihabiskan, tetapi harus dibagi sesuai prioritas. Celengan ini menjadi sarana nyata yang membuat konsep menabung dan memprioritaskan pengeluaran lebih mudah dipahami.

Dampak dari pendekatan ini dirasakan secara langsung oleh siswa maupun guru. Anak-anak menjadi lebih aktif, terlibat, dan bangga dengan inovasi celengan ciptaannya. Mereka menunjukkan peningkatan kemampuan memilah antara kebutuhan penting dan keinginan, hingga berani berdiskusi dan membuat rencana tabungan sesuai target. Program ini juga mendapat tanggapan positif dari orang tua yang melihat perubahan nyata pada kebiasaan anak dalam mengelola uang saku sehari-hari.

Kegiatan Permainan Membedakan Keinginan dan Kebutuhan.
Kegiatan Permainan Membedakan Keinginan dan Kebutuhan.
Anak-anak tampak sangat antusias ketika diajak bermain permainan “Tebak! Kebutuhan atau Keinginan?”. Dalam permainan ini, mereka diberikan keterangan benda-benda familiar, seperti tas sekolah, mainan, buku, es krim, dan seragam. Mereka diminta mengelompokkan benda-benda tersebut ke dalam kategori kebutuhan atau keinginan, lalu menjelaskan alasan pilihan mereka.

Tak hanya melatih logika, permainan ini juga membangun fondasi nilai hidup yang penting. Anak-anak mulai mengenal konsep skala prioritas dan belajar menunda kesenangan demi hal yang lebih bermanfaat. Nilai ini menjadi bekal berharga yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketika menerima uang saku atau menghadapi pilihan belanja sederhana. Melalui proses sederhana ini, anak belajar bahwa menjadi bijak dalam memilih bukan hanya urusan orang dewasa, melainkan bisa dimulai sejak usia sekolah dasar.

Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga menggugah pemikiran kritis anak. Banyak dari mereka awalnya berpikir bahwa semua yang mereka sukai adalah kebutuhan. Tapi setelah diskusi bersama teman-teman, mereka mulai menyadari bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang penting dan mendesak, seperti alat tulis dan makanan, sementara keinginan bisa ditunda.

Kreasi teman-teman dengan celengan kreatif
Kreasi teman-teman dengan celengan kreatif

Program ini bukan hanya sekadar permainan dan cerita. Ia merupakan bentuk nyata dari edukasi karakter dan literasi keuangan yang sejalan dengan program OJK dan Kurikulum Merdeka. Dengan belajar menabung dan memilah kebutuhan sejak SD, anak-anak dibekali kemampuan mengambil keputusan keuangan yang bijak di masa depan.

Sebagai penutup, anak-anak bersama mahasiswa menyuarakan komitmen mereka:
“Simpan seribu saat ini, buat mimpi dimasa nanti!”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun