Mohon tunggu...
Aditya Hera Nurmoko
Aditya Hera Nurmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Hobi Menulis, Wiridan, Baca Buku dan Jurnal, Olah Raga, Tidur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Banyumas dalam Scopus: Kumpulan Ringkasan Jurnal Top tentang Banyumas

12 Maret 2023   20:08 Diperbarui: 12 Maret 2023   20:31 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Visualisasi Semua Jurna Scopus yang ditampilkan dengan E-VosViewer

Artikel jurnal berjudul "Pencemaran logam berat dan mobilitas sedimen di Sungai Tajum akibat penambangan emas rakyat di Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia" oleh Wawan Budianta membahas tentang dampak penambangan emas rakyat di Sungai Tajum di Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia (  Environmental Science and Pollution Research, 2021). Studi ini menemukan bahwa pencemaran logam berat dan mobilitas sedimen disebabkan oleh kegiatan penambangan emas rakyat di daerah tersebut. Penelitian tersebut menganalisis sampel air dan sedimen dari sungai dan menemukan kandungan logam berat yang tinggi seperti timbal, merkuri, dan kadmium. Logam berat ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi manusia dan kehidupan perairan jika masuk ke dalam rantai makanan.

Studi ini juga menemukan bahwa kegiatan penambangan emas rakyat telah meningkatkan mobilitas sedimen di sungai. Hal ini dapat menyebabkan erosi bantaran sungai dan kerusakan habitat perairan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya pengaturan yang lebih baik terhadap kegiatan penambangan emas rakyat untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut .

Singkatnya, artikel jurnal oleh Wawan Budianta menyoroti dampak negatif dari penambangan emas rakyat di Sungai Tajum di Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Studi ini menemukan tingkat polusi logam berat yang tinggi dan peningkatan mobilitas sedimen akibat aktivitas tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa regulasi yang lebih baik diperlukan untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut.

Ringkasan jurnal S.C. Renner "Discovery of the Large Blue Flycatcher Cyornis [Banyumas] magnirostris breeding in northern Kachin State (Burma/Myanmar) and taxonomic implications for the Cyornis-group", Journal of Ornithology 2009.

Artikel jurnal berjudul "Discovery of the Large Blue Flycatcher Cyornis [banyumas] magnirostris berkembang biak di negara bagian Kachin utara (Burma/Myanmar) dan implikasi taksonomi untuk Cyornis-group" melaporkan penemuan Large Blue Flycatcher Cyornis [banyumas] magnirostris berkembang biak di Negara Bagian Kachin utara, Myanmar. Artikel ini juga membahas implikasi taksonomi untuk kelompok Cyornis (Renner, 2009).

The Large Blue Flycatcher adalah burung migran yang melakukan keturunan pasca kawin ke tingkat yang lebih rendah. Ini adalah migran perjalanan dan pengunjung musim dingin di Myanmar tengah dan selatan, Thailand selatan, dan Semenanjung Malaysia (birdsoftheworld.org, 2018).  Spesies ini diduga menurun cukup cepat karena hilangnya hutan di daerah non-berkembang biaknya di Semenanjung Thailand-Melayu ( www.datazone.birdlife.org)

Ringkasan Jurnal H.A. Djatmiko "Identification of pathotype and genetic diversity of Xanthomonas oryzae pv. oryzae on rice in Karesidenan Banyumas area", Journal of Tropical Plant Pests and Diseases 2011.

Analisis keragaman genetik Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) pada tanaman padi di kawasan Karesidenan Banyumas telah mengungkapkan lima patotipe yang berbeda. Patotipe ini diidentifikasi menggunakan tiga sistem penanda genetik yang berbeda, termasuk SRR6510604, SRR5319797, dan XF89b. Studi ini juga menemukan bahwa latar belakang inang padi mempengaruhi ekspresi ketahanan tiga gen piramida (xa5+xa13+Xa21) terhadap penyakit hawar bakteri yang disebabkan oleh Xoo.

Selain itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis virulensi, keragaman genetik, dan struktur populasi isolat Xoo yang dikumpulkan dari berbagai ekosistem padi di kawasan Karesidenan Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat diferensiasi regional dari populasi patogen dan strain dominan dalam koleksi patogen terkait erat. Selain itu, ditemukan adanya keragaman virulensi Xoo dari Vietnam Utara.

Secara keseluruhan, analisis keragaman genetik dan profil patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae pada padi di daerah Karesidenan Banyumas telah mengungkapkan lima patotipe yang berbeda dengan diferensiasi regional dan keragaman virulensi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun