Mohon tunggu...
Olahraga

Kecimpring dan Sinetron Preman Pensiun

22 Juni 2015   13:01 Diperbarui: 13 Juli 2015   16:55 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

test. Posting pertama.

Berlibur ke Bandung, kurang lengkap jika tak membawa buah tangan kecimpring, kudapan keripik berbahan dasar singkong, khas tatar Sunda. Makanan ringan yang bisa dinikmati sambil makan bakso atau mi ayam ini  sangat mudah ditemui di toko oleh-oleh. Bahkan pedagang asongan pun menjajakannya di depan pintu tol Pasteur Bandung.

Sentra pembuatan Kicimpring adalah di  Sebagian besar warga kampung di Kampung Babakan Bandung Desa Pager Wangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Bagi Anda yang ingin melihat langsung industri pembuatan kecimpring dari arah Lembang lewat jalan alternatif Ciumbuleuit atau Dago yang  nantinya tembus ke Punclut. Setelah melewati jalan menanjak dengan pemandangan kanan-kirinya kebun, Anda akan bertemu dengan kampung pembuat kecimpring. Ciri-cirinya di depan teras rumah warga, Anda akan melihat warga menjual kecimpring.
 
Bahan bakunya diperoleh dari petani singkong di Subang seharga Rp 1200 per kilogram. Langkah pertama membuat Kicimpring yaitu menyiapkan singkong yang telah dibersihkan kulitnya. Kemudian singkong diparut menggunakan mesin parut listrik. "Kalau dulu masih memarut dengan tangan, sekarang sih sudah ada parutan listrik, pekerjaan jadi lebih mudah, Selanjutnya adonan dicampur dengan air, diberi irisan bawang daun, bumbu bawang putih, garam dan penyedap rasa.  Setelah itu, adonan dimasukan ke loyang bundar tipis dengan  berdiameter sekitar 25 cm .

Potongan pipa dipakai  untuk meratakan adonan. "Dulu loyangnya tutup panci, sekarang udah tersedia loyang khusus," Lalu adonan di kukus di atas mulut panci yang berisi air mendidih dengan cara dibalik. "Biar cepat matang,"  Lalu adonan dipotong dengan pisau bambu. Adonan yang masih basah di jemur di atas Seseg, sejenis  anyaman bambu besar. Penjemuran dilakukan sekitar 4-6 jam.


Setelah kering, Kicimpring siap di kemas dan di goreng.  Satu kilogram Kicimpring mentah rasa asin atau original dijual dengan harga Rp. 12.000 sedangkan rasa manis dan pedas dibandrol  Rp 20.000,-.

Ini adalah artikel berita dari Tempo.com. Sebagai orang bandung saya senang KECINPRING HIDUP LAGI DAN MENJADI TERKENAL. Semua itu berkat sinetron Premar Pensiun yang tanyang di RCTI.Ternyata memang benar kalau sebuah tontonan yang bagus akan memberi dampak yang bagus terhadap masyarakat. Saya adalah penggemar sinetron Preman pensiun. Selain Kecimpring keindahan dari kota bandung dapat terekspos lebih banyak dan kesederhanaan masyarakat didalamnya. Senang sekali rasanya.

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun