Pertanyaan ini sering muncul dari beberapa masyarakat. Melihat awalnya ketika perencanaan vaksin di tentukan umur yang wajib di vaksin.
Sebenarnya sederhana, ketika program vaksin ditentukan usia, sesungguhnya usia yang disebutkan adalah masyarakat yang masih produktif dalam karya, baik kerja sebagai guru, kantoran, buruh dan lain sebagainya.Â
Penentuan itu bukan berarti tidak menghitung yang sudah di atas batas umur atau lansia. Hanya mengutamakan mereka yang masih aktif kerja. Sehingga dengan selesai nya vaksin tidak terbengkalai segala pekerjaan.Â
Nah setelah batas umur itu selesai menerima vaksin kemudian dilanjutkan dengan lansia. Sehingga perlu diketahui, bahwa semua dapat vaksin dengan baik, namun harus mengutamakan yang masih aktif berkarya. Hal sederhana ketika vaksin sudah turun, yang pertama kali menerima adalah dinas kesehatan,. Karena mereka berperan penting nantinya melayani kesehatan, sehingga mereka mendapatkan kekebalan imun tubuh. Kemudia para Guru dan seterusnya.Â
Ingat yang perlu di garis bawahi, kendati sudah mendapatkan vaksin dengan baik, tetap harus menjaga dan mengikuti protokol kesehatan agar kita dapat tercegah dari penularan. Yang harus kita lakukan bukan mencari cari ruang kesalahan paramedis, dan juga saat pembagian vaksin tidak ada yang nomor satu atau dua atau tidak dihitunggkan,. Hanya saya penerimaan vaksin harus teratur sesuai giliran agar tidak sembarang