Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Soal Buku Irshad Manji, Perang Antara FPI Dengan JIL

5 Mei 2012   17:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39 3879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_179441" align="alignright" width="235" caption="FPI Bubarkan Diskusi JIL (kabarnet.blogspot.com)"][/caption]

Follow Me : @assyarkhan

Sebagaimana diberitakan Kompas (5/5/2012) Kelompok Jaringan Indonesia Liberal yang berfungsi menyebarkan Pemikiran Liberal Sekulerisme di Indonesia diantaranyaKomunitas Salihara, Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI) Jakarta, YLBHI, ELSAM, LBH Jakarta, Kontras, dan Jaringan Islam Independen mengadakan lounching dan bedah buku yang berjudul Allah, Liberty and Love di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (4/5/2012).

Saya sudah memperkirakan jika apapun gerak-gerik kelompok Liberal Laknatullah ‘Alaih ini dipastikan dalam pengawasan Fron Pembela Islam (FPI). FPI yang berfungsi menjaga aqidah Ummat Islam agar tetap lurus (Salimul ‘Aqidah) sudah lama mengkampanyekan Indonesia Tanpa JIL, Hal ini didukung oleh banyak Gerakan Islam di Indonesia.

Buku yang berjudul “Allah, Liberty and Love” ini ditulis oleh seorang aktivis pejuang lesbianism dari Kanada, Dialah Irshad Manji yang juga hadir dalam bedah buku yang dikomandoi juga oleh dedengkot Jaringan Indonesia Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalah yang juga merupakan kader NU.

[caption id="attachment_179442" align="aligncenter" width="312" caption="Irshad Manji & Salman Rusdhie-Aktivis Gerakan Liberal (empiris-homepage.blogspot)"]

13362399581181811823
13362399581181811823
[/caption]

Ummat Islam seharusnya mendukung sikap kepolisian Republik Indonesia yang mengambil sikap tegas membubarkan bedah buku yang mengkampanyekan Pemikiran Liberal Sekulerisme di Indonesia tersebut, karena jika dibiarkan berlanjut kemungkinan akan terjadi pertumpahan darah dan perang Saudara antara Aktivis FPI dengan Kelompok Ulil Abshar Abdalah tersebut.

Sebagaimana diberitakan Mengapa FPI meminta Polisi menghentikan Bedah Buku “Allah, Liberty and Love” tersebut disebabkan di dalam buku tersebut berisikan perjuangan kelompok Lesbianisme dan Gay untuk diperbolehkan saling menikah dan diakui pernikahannya. Hal inilah yang ditentang oleh Front Pembela Islam (FPI) karena sudah bertentangan dengan hukum Islam dan merusak Aqidah Ummat Islam di Indonesia lantaran di dalam Islam diharamkan pernikahan sejenis.

[caption id="attachment_179443" align="alignright" width="342" caption="Ulil Abshar Abdalla, Aktivis Liberal Sekulerisme Indonesia & Pengurus DPP Partai Demokrat (nakhmuddin.blogspot)"]

13362400531592874439
13362400531592874439
[/caption]

Sebagai Kader Politik Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalah pun memiliki kepentingan terhadap pemikiran sesat menyesatkan ini. Jika kita bertanya mengapa Aktivis Liberal kini memasuki “Ranah Politik” hal inipun tidak luput dari tujuan mereka yang kelak nantinya jika sudah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mereka memiliki kesempatan untuk membuat UU yang membolehkan pernikahan Gay dan Lesbian di Indonesia dan UU lainya yang terkait perjuangan kelompok Liberal Sekulerisme di Indonesia ini.

Hadir juga dalam kesempatan itu Seorang Goenawan Mohammad yang merupakan salah satu bagian dari mereka, belasan tahun lalu Saya pembaca rutin pemikiran Goenawan Mohammad di Majalah Tempo, tetapi sejak Pemikirannya berubah menjadi seorang “Kiri”, Saya menyetop membaca semua tulisan Goenawan Mohammad di Media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun