Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imam Besar Masjid Istiqlal : Hanya Islam Agama yang Diterima Allah Swt

21 September 2014   05:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:04 11359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411225493626663190

[caption id="attachment_343552" align="aligncenter" width="588" caption="Prof.Dr.Ali Mustafa Yaqub Saat Memberikan Ceramah Di Kota Kinabalu Malaysia 19 Sptember 2014 (Malaysia Today) "][/caption]

Penulis : ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

"Islam tidak bisa mengganggu agama lain" Demikian Judul berita dibeberapa media Malaysia tentang ceramah Prof.DR. Ali Mustafa Yaqub pada acara Ceramahnyanya di Kinabalu, Malaysia dengan judul "Ancaman Faham Pluralisme Terhadap Kesejahteraan Masyarakat"

Dr. Ali Mengatakan bahwa Islam mengakui pluralitas agama-agama meskipunIslam tetap sebagai satu-satunya agama yang benar dan diterima Allah Swt, Imam Besar Masjid Istiqlal ini melanjutkan bahwa Islam tidak boleh menggangguummat dari agama lain atau mencegah para penganut agama lain melakukan kegiatan keagamaan di tempat ibadah mereka, dan Islam pun berharap demikian sebaliknya Ummat lain tidak menganggu Ummat Islam dalam beribadah apalagi memurtadkan Ummat Islam yang sudah jelas memiliki agama dengan modus kemanusiaan dan sebagainya.

Dr.Ali menunjukkan bahwa keberadaan agama-agama lain selain Islam telah ada sejak zaman Rasulullah saw, artinya Islam atau Quran tidak mengajarkan pengikutnya untuk membunuh atau berperang dengan penganut agama lain hanya karena mereka berbeda agama, tetapi dalam membela diri karena diperangi maka menjadi wajib hukumnya berperang.

Namun, Islam sampai kapanpun menolakPluralisme Agama karena faham ini memperlakukanSemua Agamaitu sama, Semua Agama itu memiliki Tuhan yang sama, ajarannya sama dan ini bertentangan dengan ajaran Islam.

"Berdasarkan Quran, satu-satunya agama yang diterima oleh Allah adalah Islam," Demikian yang ditegaskan Prof.Dr. Ali Mustafa Ya'qub dihadapan Majelis Pengajian di Malaysia beberapa hari yang lalu.

Tanggapan Pengguna Media Sosial Malaysia

Ceramah Dr. Ali Mustafa ini yang diulas kembali oleh beberapa media Malaysia mendapat kritik tajam terutama dari penganut faham Liberal Sekuler Malaysia dan Pemuja Faham Pluralisme yang sebenarnya bertentangan dengan Islam.

Diantara mereka ada yang mengatakan " Apa yang terjadi di Malaysia akibat hukum Islam di Malaysia dan interpretasinya saat ini" Demikian tulis Raymond.Pembaca dan Pengguna Media Sosial lainnya menuliskan Komentarnya " Ini adalah penafsiran yang biasdari hukumIslam sangat bertentangan dengan hukum universal tentang Agama, Agamaadalah Pribadi, Ini adalah antara Anda dan Tuhan. Tidak ada yang bisa mendoakan saya agar saya bisa masuk surga" Demikian tulis salah satu Penganut Fanatik Faham Liberal Sekuler di Malaysia.

Salah Satu Muslim yang lurus berkomentar sebaliknya "Agama bukanlah urusan pribadi. Ini antara Anda dan Tuhan dan juga antara Anda dengan Anda yang lainnya, Ceramah ini sangat jelas memangLuar Biasa,seluruhUmmat Islam dan Organisasi Islam tolong perhatikan pesan ini" Tulis Ahmad di Facebooknya.


Setidaknya Penulis melihat bahwa Penganut Faham Liberal Sekuler yang sesat lagi menyesatkan itu sudah merasuki juga pemikiran sebagian rakyat malaysia yang kebanyakan muslim. Pertanda kehancuran Dunia semakin dekat ketika begitu banyak ummat tersesat diberbagai belahan dunia.

Sumber :

Barnama.com

Suara.tv

Jakarta, 20 Sptember 2014

ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun