Mohon tunggu...
Adista Pattisahusiwa
Adista Pattisahusiwa Mohon Tunggu... Editor

Wartawan dest politik (Nusantara II DPR RI Parlemen Senayan 2014-NOW) (Polda Metro, Since 2016) Nyong Ambon Saparua Maluku | ALLAH SWT is my Lord. (Alumni Kerusuhan Ambon 1999)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

CV yang Relevan, Investasi Karier Terbaik Bagi Fresh Graduate

17 Mei 2025   23:52 Diperbarui: 17 Mei 2025   23:52 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era persaingan kerja yang semakin ketat, curriculum vitae (CV) bukan lagi sekadar formalitas administratif, melainkan cerminan pertama dari potensi seorang pelamar, terutama bagi fresh graduate.

Bagi lulusan baru yang sering kali memiliki pengalaman kerja terbatas, CV yang dirancang dengan strategis menjadi senjata ampuh untuk menarik perhatian HRD di antara tumpukan lamaran dari ratusan pelamar.

Sayangnya, banyak fresh graduate yang masih meremehkan pentingnya menyusun CV dengan cermat, menganggapnya cukup dengan mencantumkan data diri, pendidikan, dan sedikit pengalaman organisasi.

Padahal, CV yang relevan, profesional, dan mampu menonjolkan nilai unik dapat menjadi pembeda krusial yang membawa mereka selangkah lebih dekat ke wawancara impian.

Mengapa CV begitu penting, dan bagaimana fresh graduate bisa memanfaatkannya secara maksimal?

Pertama, relevansi adalah inti dari CV yang efektif. Menurut studi oleh TheLadders, HRD hanya menghabiskan rata-rata 6-10 detik untuk menilai sebuah CV sebelum memutuskan apakah pelamar layak dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Dalam waktu sesingkat itu, CV yang tidak mencerminkan keterampilan atau pengalaman yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan akan langsung tersingkir gaess.

Artinya, fresh graduate harus belajar menyesuaikan CV untuk setiap posisi yang dilamar, bukan menggunakan satu CV generik untuk semua lowongan.

Misalnya, seorang lulusan teknik informatika yang melamar sebagai data analyst harus menonjolkan proyek akademik tentang analisis data atau pengalaman magang dalam mengolah database, bukan hanya mencantumkan menguasai Microsoft Office secara umum.

Dengan memasukkan kata kunci dari deskripsi lowongan seperti pengelolaan database atau visualisasi data, maka CV juga memiliki peluang lebih besar untuk lolos dari Applicant Tracking System (ATS), perangkat lunak yang digunakan banyak perusahaan untuk menyaring lamaran secara otomatis.

Relevansi ini menunjukkan bahwa pelamar memahami kebutuhan perusahaan dan serius dengan posisi yang dituju.

Kedua, profesionalisme dalam penyajian CV mencerminkan karakter dan kedisiplinan seorang pelamar.

CV yang rapi, bebas dari kesalahan ejaan, dan terstruktur dengan jelas memberikan kesan pertama yang positif, bahkan sebelum HRD membaca isinya.

Fresh graduate sering kali tergoda untuk menggunakan desain berwarna-warni atau font dekoratif demi menarik perhatian, tetapi kecuali melamar di bidang kreatif seperti desain grafis, pendekatan ini justru bisa merusak kesan profesional.

Font standar seperti Arial, Calibri, atau Times New Roman dengan ukuran 10-12, dikombinasikan dengan tata letak yang menggunakan spasi dan heading secara efektif, sudah cukup untuk membuat CV mudah dibaca dan elegan.

Profesionalisme dalam hal ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas, tetapi juga mengkomunikasikan bahwa pelamar adalah individu yang terorganisir dan siap menghadapi dunia kerja.

Ketiga, CV adalah wadah untuk menceritakan nilai unik seorang pelamar, terutama bagi fresh graduate yang mungkin merasa kurang percaya diri karena minim pengalaman kerja.

Banyak lulusan baru yang terjebak dalam pola pikir bahwa mereka tidak punya apa-apa untuk ditulis, karena belum pernah bekerja penuh waktu.

Padahal, pengalaman magang, proyek akademik, peran dalam organisasi kampus, atau bahkan sertifikasi online dapat menjadi aset berharga jika disajikan dengan tepat.

Kuncinya adalah menggunakan pendekatan berbasis pencapaian dengan angka yang terukur. Sebagai contoh, daripada menulis "bertanggung jawab atas promosi acara kampus", seorang pelamar bisa menulis "merancang strategi promosi media sosial untuk acara kampus, meningkatkan jumlah peserta sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya".

Angka dan dampak konkret seperti ini membuat HRD lebih mudah melihat potensi, bukan hanya latar belakang gaess.

Selain itu, ringkasan profesional di awal CV misalnya, Lulusan S1 Ekonomi dengan pengalaman magang di bidang pemasaran digital, terampil dalam analisis data dan strategi konten, siap berkontribusi untuk pertumbuhan brand, ini dapat menjadi pengantar yang kuat untuk menarik perhatian HRD sejak kalimat pertama.

Keempat, CV yang baik juga mencerminkan kemampuan pelamar untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren rekrutmen.

Di era digital, banyak perusahaan mengharapkan pelamar untuk menunjukkan keahlian teknologi dasar, seperti penguasaan alat analisis data (Excel, Google Analytics) atau platform kolaborasi (Trello, Slack).

Maka, fresh graduate yang mencantumkan keterampilan ini, terutama jika didukung oleh sertifikasi atau proyek nyata, akan memiliki keunggulan kompetitif.

Selain itu, tren rekrutmen saat ini semakin menghargai keahlian lintas disiplin. Misalnya, seorang lulusan komunikasi yang juga menguasai dasar-dasar SEO atau desain grafis memiliki peluang lebih besar untuk dilirik dibandingkan pelamar dengan keahlian tunggal.

Oleh karena itu, fresh graduate perlu memanfaatkan sumber daya seperti kursus online gratis dari Coursera, Google, atau LinkedIn Learning untuk menambah keterampilan yang relevan dengan industri incaran mereka, lalu menonjolkannya dalam CV.

Namun, membuat CV yang sempurna bukan tanpa tantangan. Salah satu kesalahan umum fresh graduate adalah terlalu fokus pada kuantitas daripada kualitas, mengisi CV dengan informasi yang tidak relevan atau bertele-tele.

CV ideal untuk lulusan baru sebaiknya tidak lebih dari satu halaman, kecuali mereka memiliki pengalaman atau proyek yang benar-benar signifikan.

Selain itu, kurangnya riset tentang perusahaan atau posisi yang dilamar sering kali membuat CV terasa generik dan tidak personal. Sebelum menyusun CV, pelamar perlu memahami nilai, budaya, dan kebutuhan perusahaan, informasi ini sering tersedia di situs web perusahaan atau ulasan di platform seperti Glassdoor.

Dengan riset yang memadai, fresh graduate dapat menyesuaikan CV mereka untuk mencerminkan bagaimana mereka bisa berkontribusi secara spesifik, misalnya dengan menonjolkan pengalaman yang selaras dengan misi perusahaan.

Pada akhirnya, CV yang relevan dan profesional adalah investasi jangka panjang bagi karier seorang fresh graduate.

Proses menyusun CV bukan hanya tentang merangkum pengalaman, tetapi juga tentang memahami diri sendiri, mengenali kekuatan, dan mengkomunikasikan nilai unik kepada calon pemberi kerja.

Dengan meluangkan waktu untuk meriset lowongan, menyusun pencapaian dengan cerdas, dan mempresentasikan diri secara rapi, fresh graduate dapat mengubah keterbatasan pengalaman menjadi peluang untuk bersinar.

Di tengah lautan lamaran, CV yang dirancang dengan hati akan menjadi mercusuar yang menarik perhatian HRD, membuka jalan menuju langkah pertama dalam dunia kerja yang penuh potensi.

CV yang relevan dan rapi bukan cuma dokumen, melainkan kunci buka pintu karier. Susun dengan strategi, biar HRD tak bisa mengalihkan pandangan ya Gaess.

Di era digital ini, di mana kesan pertama sering kali dibentuk melalui selembar dokumen, CV yang tepat sasaran adalah tiket menuju wawancara impian.

(Adista Pattisahusiwa, Menteng 17 Mei 2025).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun