Mohon tunggu...
Adis Setiawan
Adis Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa | Penulis Lepas

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lagi-lagi Guru Jadi Korban

10 Juni 2019   11:05 Diperbarui: 10 Juni 2019   11:11 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi Lagi Guru Jadi Korban

Oleh Adis Setiawan

Mahasiswa STIT Nusantara Bekasi

Sebelum lebaran kurang satu hari saya pulang kampung dan lebaran ke kampung istri saya, ada beberapa kabar kejadian yang di terima oleh kakak ipar saya yang berprofesi sebagai guru sehingga saat lebaran seperti wajahnya kelihatan banyak pikiran.

Sebagai adik saya diberi tahu apa saja masalah  yang diterima oleh kakak ipar saya yang berprofesi sebagai guru pahlawan tanpa tanda jasa tersebut apalagi statusnya masih Honorer gaji diberikan 3 bulan sekali sebulan diberi 200, Wuedan tenan sudah mengabdi belasan tahun belum diangkat PNS atau minimal diberi Sertifikasi kek, Malah negara membuka Lowongan CPNS buat anak anak muda yang belum paham betul jiwa pelayanan terhadap masyarakat kakek ane tenan pemerintahan terdahulu ngapain saja.

Kejadian ini kalau saya pelajari dibangku kuliah ini termasuk kejadian tidak profesional bagi seorang Guru. Apa itu kejadianya, masa guru di rangkap jabatan menjadi tukang tabungan anak anak sekolah, Guru yang berprofesi sebagai pendidik agar anak yang belum tahu menjadi tahu, Dan agar adanya peningkatan hidup murid malah disuruh pegang tabungan dan ngurusi catat mencatat keuangan. 

Bagaimana proses mendidik akan fokus kalau rangkap jabatan seperti ini, Karena rangkap jabatan ini menjadi tukang tabungan dan pencatatan keuangan maka namanya keuangan pasti ada selisihnya biasanya kurang atau hilang itu lah musibahnya sebagai Guru yang rangkap menjadi catat mencatat keuangan akhirnya kalau ada yang selisih kurang guru kena lagi harus ganti, Mau sampai kapan guru jadi korban seperti ini ?

Apa sekolahan berlabel negri tidak kuat memperkerjakan orang khusus bagian adminiatrasi tersendiri, Oh begini banget keadaan negara saya tapi yang penting kerja, kerja dan kerja eee...aaa.

Ada lagi kejadian lebih lucu saya bandingkan dengan ilmu yang saya dapat dari dosen tentang guru, Sebetulnya tidak bagus kalau guru disambil berdagangan di sekolahan itu tidak profesional guru kok dagangan mau punya kharisma dari mana, Kecuali setelah selesai urusan dengan sekolahan atau sudah pulang baru jualan dirumah tidak apa apa bagus untuk sampingan, Jangan di anggap kreatif dan tekun ya guru sambil dagangan di sekolahan saat sedang lingkungan proses belajar mengajar,.

Itu menurut para pengede dinas pendidikan dianggap musibah bagi murid karena kalau sudah jualan guru tidak akan fokus lagi kepada pendidikan murid hanya tahu untung rugi saja soal daganganya dan menurut pendapat saya tidak ada profesi sampingan sampinganan bagi guru saat di lingkungan pendidikan. Jadi guru kok buat main main. Ini urusan mencerdaskan bangsa gaes bagaimana keutuhan NKRI bisa terpecah, Salah satu kehancuran suatu negara ada beberapa macam salah satunya faktor peradaban pendidikannya.

Musibah yang kedua berdasarkan cerita kakak ipar saya beliau akan dilaporkan kepolisi oleh Wali Murid, kejadian apa kok guru harus jadi korban lagi, Tapi kali ini bermasalah dengan wali muridnya bukan dari murid seperti vidio yang viral gitu guru di bully oleh muridnya, Takutnya nanti kalau saya tulis rincian kejadianya bisa jadi malah masalah tambah lagi karena banyak orang baperan apalagi haters saya hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun