Mohon tunggu...
Muhammad Sidiq Pamungkas
Muhammad Sidiq Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Adiq

Seorang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang tertarik kepada Isu Hak Asasi Manusia, Isu Sosial Kemasyarakatan, Isu Lingkungan, dan Isu Kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Korupsi Sejak Dini, Belajar Sistem Pendidikan, dan Budaya Menyontek di Indonesia

15 Juli 2021   13:51 Diperbarui: 15 Juli 2021   16:21 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Menyontek adalah belajar korupsi sejak dini" Salah satu temanku menyuruhku untuk membuat tulisan seperti itu. Akan tetapi menurutku itu hanyalah sebuah gagasan yang ia keluarkan dan mungkin saja berbeda dengan apa yang aku pikirkan. Aku memang menyetujui untuk membuat tulisan tersebut, dan inilah buktinya, namun perlu beberapa  minggu hingga tulisan ini benar-benar selesai. Aku mencoba untuk menggali lebih dalam terlebih dahulu dari apa yang ia katakan, sebenarnya apa itu menyontek? korupsi? 

Setelah aku mencoba mencari lebih banyak sumber bacaan semakin terbuka bahwa ternyata tidak sesimpel yang aku pikirkan pada awalnya. 

Aku mencoba menggali lebih banyak bacaan, melihat berbagai macam sistem pendidikan di negara lain yang dikatakan sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik, sistem pendidikan terjujur, negara yang paling kecil kejadian korupsi, dan banyak bacaan lainnya. 

Tulisanku kali ini hanyalah rangkuman yang masih tersimpan dalam otak terkait apa yang sebelumnya telah aku baca, akan tetapi aku menambahkan dengan tafsiran pemikiranku sendiri. 

Pertama kali yang coba aku cari tahu adalah menyontek dan aku mendapatkan jawabannya dalam KBBI yang menjelaskan bahwa menyontek itu adalah mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan. 

Kebanyakan perilaku menyontek ini memang digunakan dengan menghalalkan berbagai cara. Dari sini aku menafsirkan bahwa sebenarnya menyontek adalah sebuah perilaku yang menghalalkan segala macam cara yang tidak jujur untuk meraih suatu tujuan yang diinginkan. 

Tapi akan kubatasi dengan lebih mengulas terkait perilakunya dalam bangku pendidikan. Mungkin banyak yang pernah melakukan perbuatan curang tersebut entah dengan berbagai macam alasan apapun. Alasan yang paling banyak muncul seperti terbatasnya pengetahuan, faktor lupa, atau bahkan budaya menyontek yang terjadi di Indonesia. 

Hal tersebut sangat bersinggungan dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Sedikit yang aku soroti dengan sistem pendidikan di Indonesia adalah berbasis nilai dalam taraf angka atau pun huruf yang berarti harus adanya standarisasi yang bisa saja membuat batasan bagi setiap orang dalam belajar. Bahkan dengan standarisasi tersebut membuat stigma muncul dimasyarakat bahwa kecerdasan setiap individu itu harus sama dengan apa yang diajarkan di sekolah. Salah satu hal yang membuat terjadinya perilaku menyeleweng seperti mencontek adalah sebuah keinginan mencari nilai (angka atau huruf yang belum tentu menggambarkan kecerdasan) agar mereka merasa unggul serta tidak dipandang remeh oleh masyarakat. 

Hal ini coba aku bandingkan dengan beberapa pendidikan di negara yang dikatakan memiliki sistem pendidikan terbaik seperti Korea, Jepang, Finlandia, dan Singapura. Di negara tersebut memang memiliki perbedaan sistem akan tetapi hal yang utama adalah mereka memiliki sistem pendidikan yang lebih terbuka, ada yang tidak memiliki sistem ulangan sebagai standarisasi, bahkan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih pelajaran yang mereka dapat. Hal ini juga yang membuat perilaku menyontek sangat minim ditemukan. 

Selain membaca "menyontek dan sistem pendidikan" aku juga banyak mencari tahu mengenai korupsi. Berbicara mengenai korupsi cukup kita sadari merupakan sebuah kecurangan yang sangat besar bahkan dalam lingkup negara. Secara singkat korupsi dapat diartikan dengan menyalahgunakan jabatannya untuk memperoleh keuntungan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun