Mohon tunggu...
adinugroho
adinugroho Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

pecinta masakan padang dan selalu rindu dengan rendang buatan ibunda tercinta. suka jalan-jalan di tempat baru, tapi tidak suka tersesat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertaruhan di Pilgub DKI 2017 Lebih Besar dari Sekedar Ahok

25 April 2016   16:08 Diperbarui: 29 April 2016   09:46 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Kesadaran Politik Rakyat

Saya merasa heran, manakala mendapati banyak politisi yang masih berpaham feodalism; yang menganggap dirinya dengan jabatannya lebih tinggi, lebih pintar dibanding rakyat. Bila ia hidup di jaman demokrasi parlementer mungkin masih wajar, tetapi tidak di hari ini. Sudah sangat banyak rakyat yang mengenyam pendidikan hingga sarjana, bahkan tidak sedikit doktor lulusan luar negeri. Karenanya tingkat kesadaran politik rakyat tidak bisa disamakan dengan kondisi 10-20 thn lalu.

Hal mudah, coba dicek saja obrolan yang ada di sekitar warung kopi atau abang tukang sayur di pasar. Bukan menjadi hal tabu untuk berbicara seputar politik dan pemerintahan, bahkan chit chat di media sosial pun riuh bila ada isu masalah politik dan sosial.  Antusiasme masyarakat DKI yang menyerahkan KTP untuk mendukung salah satu cagub DKI menunjukan semakin tingginya kesadaran politik di tengah masyarakat. Momen pilgub DKI menjadi sarana partisipasi rakyat menggunakan hak pilihnya untuk mendapatkan pemimpin daerah yang terbaik, tidak lagi disetir oleh parpol hanya karena hitung-hitungan suara pada pileg lalu.

Kesadaran politik ini bisa bermetamorfosis menjadi segala rupa, hanya saja apakah pemerintah, parpol menyadarinya atau tidak ? Saat ini bisa berbentuk komunitas seperti Teman Ahok, lain waktu bisa juga menjadi Ormas, menjadi Parpol atau secara ekstrem bisa menjadi suara refrendum karena ketidakpuasan dan keinginan memisahkan diri.

Pilgub DKI 2017 bukan sekedar mencari siapa yang akan menjabat sebagai Gubernur DKI semata, tetapi ada pertaruhan yang lebih besar dari itu. Pilgub DKI menjadi parameter kematangan demokrasi (bila gagal diselenggarakan, atau kisruh karena banyak intervensi, berarti demokrasi kita masih belum matang), menjadi momen evolusi partai politik (dominasi mesin partai dihadapkan dengan rakyat yang memiliki hak pilih) dan dinamikanya menunjukan bukti semakin tingginya kesadaran politik rakyat.

Apapun orientasi dan ideologi politik anda, siapapun idola anda, selama anda adalah warga negara indonesia berkewajiban mendukung dan mensukseskan pilgub DKI 2017, entah bagaimanapun bentuknya.

Salam,

@adinug

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun