Biaya Hidup di Papua Mahal, 50 Ribu Rupiah Setara dengan 5 Ribu Rupiah?

Biaya hidup di Papua memang dikenal tergolong tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Transportasi di Papua terbilang cukup sulit karena terbatasnya akses menuju beberapa wilayah. Oleh karena itu, dibutuhkan pesawat untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Sehingga tingginya biaya transport logistik untuk mendistribusi barang membuat harga kebutuhan pangan dan sebagainya di atas rata-rata normal. 

Terdengar miris karena infrastruktur di Papua yang masih kurang memadai. Diharapkan Pemerintah bisa terus berkomitmen dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang andal di Papua. Hal ini bertujuan agar berkurangnya angka kemiskinan yang tinggi, berkurangnya indeks kemahalan dan pemerataan pembangunan infrastruktur di Papua. Oleh karena itu, pemerataan pembangunan infrastruktur harus benar-benar terjadi.

Belum lama ini terdapat video yang diunggah oleh akun Tiktok @efarista25. Perekam video tersebut diduga berprofesi sebagai seorang guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Pegunungan Bintang, Puncak Jaya. Seperti nampak dalam video yang diunggah, ia terkejut karena uang saku bocah SD di Papua Rp 50.000 sehari. 

Perbedaan biaya hidup ini tentu mengundang beragam reaksi dari warganet. Banyak warganet yang merasa bahwa Rp 50.000 di sana setara dengan Rp 5.000 di daerah mereka. Pada umumnya anak SD dapat uang saku Rp 5.000 itu pun sudah kenyang. 

Selain itu, akun tersebut juga membagikan video saat ia menanyakan jajan apa yang dibeli muridnya saat jam istirahat. Pasalnya video tersebut pun membuat warganet merasa miris dan sedih karena harga air putih plastikan yang dibelinya seharga Rp 5.000. 

Seperti kita ketahui harga air putih dalam kemasan 600ml biasanya seharga Rp 3.000 sampai dengan Rp6.000 saja. Namun, air putih plastikan itu dapat diberikan secara cuma-cuma. Tidak sedikit juga warganet merasa tidak heran ketika hal ini terjadi di Papua.