Mohon tunggu...
Adilia Harika Putri
Adilia Harika Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berbagi pengetahuan dengan yang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketauladan Nabi Muhammad Saw Terhadap Generasi Muda

7 Mei 2024   15:21 Diperbarui: 7 Mei 2024   16:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabi Muhammad SAW adalah Khatamul Anbiya Wal Mursalin yang artinya penutup dari segala Nabi dan Rasul, dan kita adalah para umatnya. Umat akhir zaman termasuk generasi muda saat ini. Zaman yang semakin maju dengan berbagai teknologi penunjang yang luar biasa tentu tidak dapat dihindari. Hal ini juga membawa dampak positif maupun negatif secara beriringan. Dikatakan positif karena dapat mempermudah kehidupan sehari-hari manusia, terutama dalam bidang pekerjaan, informasi, dan komunikasi. Dikatakan juga negatif karena ada banyak kejahatan yang memanfaatkan teknologi yang semakin maju, kebanyakan pelakunya bisa dikatagorikan sebagai generasi muda.

Para generasi muda saat ini dikenal sangat melek teknologi. Wajar saja mengingat merekalah penerus bangsa yang harus saling bersaing dekat cepat agar tidak tertinggal dengan yang lain. Namun, sayangnya banyak juga yang malah memanfaatkannya dengan untuk melakukan kejahatan. Seperti dimanfaatkan untuk menipu, mencuri, hingga mengganggu privasi orang lain di media sosial yang jelas saja tidak bertata krama. Selain itu, hal lain yang tentu sangat meresahkan adalah banyaknya berita bohong di internet yang biasa disebut Hoax. Salah satu penyebab dari merajalelanya Hoax adalah tingkat melek teknologi yang tidak seimbang dengan melek huruf. Masih banyak orang-orang yang hanya suka membaca judulnya tanpa membaca isinya dan langsung menyebarkannya secara luas. Akibatnya ada banyak orang yang termakan berita palsu ini dan malah menimbulkan fitnah di masyarakat.

Melihat banyaknya hal buruk yang berjalan beriringan dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat, tentu saja membuat banyak keresahan di masyarakat. Selain itu, ini tentu saja tidak sesuai dengan akhlak-akhlak Nabi Muhammad SAW. Beliau selalu berakhlak mulia sebagai cerminan untuk para umatnya agar selalu berbuat dan bersikap baik kepada siapa pun. Termasuk tidak boleh menipu, mencuri, menggangu, dan berbohong. Menipu dan mencuri tentu akan mendapatkan hukumannya sendiri seperti membayar denda, penjara atau hukuman yang nanti akan diberika Allah SWT di akhirat kelak Lapi bagaimana dengan menggangu privasi dan Hoax yang merajalela terutama di tengah gempuran cepatnya globalisasi. Tentu saja jawabannya adalah tidak boleh itu juga termasuk hal-hal yang tercela. Menggangu privasi orang lain hingga menceritakannya kepada banyak orang sama saja dengan membuka aib orang lain yang jelas-jelas bukanlah sifat Nabi Muhammad SAW. Bisa saja apa yang kita lihat darinya dapat mengalirkan dosa kepadanya. Seperti misalnya, melihat foto orang tersebut yang dimana auratnya terlihat. Atau pun hal-hal lainnya yang ingin dia tutupi. Perihal mengapa dia meng-uploadnya ke media sosial walau diprivasi dan lain sebagainya adalah urusan dia dengan Allah SWT. Kita tentu boleh menasehatinya, tapi jika dia tidak mau mendengarkan maka biarkan dia mengurusnya sendiri.

Satu lagi permasalahan yang sulit dihilangkan adalah merajalelanya Hoax. Menyebarkan suatu berita yang belum diketahui kebenarannya, apalagi dapat merugikan orang lain sama saja dengan fitnah. Nabi Muhammad SAW, mengajarkan kita untuk mencari kebenaran dari hal-hal yang tidak jelas. Sama seperti ketika kita mendapat suatu berita yang tidak jelas, harus dicari dulu kebenarannya. Bukan hanya berita, tapi juga ilmu. Penting karena jika tidak kita dapat tersesat dengan ketidakjelasan ilmu tersebut. Itulah mengapa sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk selalu menuntut ilmu. Agar tidak mudah ditipu dan dibohongi dengan membaca buku sebanyak-banyaknya.

Meski teknologi terus berkembang, sebagai generasi muda tetap harus bermartabat dengan tidak melanggar aturan terutama agama. Kita juga tidak boleh melupakan ibadah, karena biasanya jika ibadahnya bagus maka akhklaknya pun akan bagus begitu pula dengan ilmunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun