Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

KOMODO, "Jurus Sakti" Beli Properti tanpa DP

29 Maret 2021   07:00 Diperbarui: 29 Maret 2021   07:07 2497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini penting dicermati, sebab kalau incomenya lebih kecil dari angsurannya, maka pemiliknya harus nombok. Dalam jangka pendek, kekurangan tersebut mungkin masih bisa ditangani, tetapi dalam jangka panjang, hal itu mungkin saja akan membebani pemiliknya.

Oleh sebab itu, supaya menghasilkan income yang melebihi angsurannya, Pipo suka mengubah propertinya menjadi minimarket. Alasannya? Karena bisnis minimarket mempunyai stabilitasi keuangan yang baik dan menawarkan profit yang besar dalam jangka panjang.

Berdasarkan pengalamannya, minimarket yang dimilikinya rata-rata menghasikan Return on Investment (ROI) sebesar 18% per tahun. Angka ini tentu saja jauh lebih besar apabila ia hanya menggunakan propertinya sebagai kos-kosan.

Makanya, jangan heran kalau dengan return sebesar itu, ia tidak harus membayar angsuran bank, karena semuanya sudah terbayarkan oleh keuntungan yang diperoleh dari bisnis minimarketnya.

Kemudian, DO adalah singkatan dari "DP Ogah". Maksudnya, Pipo suka mencari properti yang undervalue, sehingga sewaktu di-acc oleh bank, nilai pinjaman yang bisa dicairkan lebih besar daripada harga propertinya.

Contohnya, katakanlah ada sebuah properti berupa ruko tiga lantai, yang dijual seharga 900 juta. Setelah ditelusuri, baru diketahui bahwa nilai pasaran ruko di wilayah tersebut adalah 1,5 miliar. Oleh sebab itu, terdapat selisih harga jual ruko tadi dengan harga pasaran sebesar 600 juta (1,5 miliar-900 juta).

Atas dasar itulah, bank kemudian berani memberikan kredit sebesar 1,2 miliar. Dengan demikian, Pipo bisa memperoleh properti tersebut tanpa harus mengeluarkan DP sama sekali!


Sekilas, "jurus" yang dibagikan Pipo terkesan mudah dipraktikkan. Namun, kenyataannya tidak demikian.

Pipo sendiri mengamini hal tersebut. Menurutnya, strategi investasinya bukannya sama sekali bebas risiko. Risiko selalu ada, hanya saja cara mengelolanyalah yang bakal menentukan sukses-tidaknya investasi yang dijalankan.

Salah satu kesulitan yang mungkin ditemui saat seseorang mempraktikkan "resep" yang diajarkan Pipo ialah menemukan properti bagus yang undervalue. Properti seperti ini jumlahnya sangat sedikit, bisa dihitung dengan jari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun