Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoroti "Kasus Belva" lewat Kacamata Bisnis

24 April 2020   10:21 Diperbarui: 24 April 2020   12:08 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belva Devara CEO Ruangguru (Sumber: www.nasional.kompas.com)

Hal ini mesti dilakukan demi mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Jangan sampai masyarakat mempunyai persepsi negatif karena manajemen melakukan transaksi afiliasi secara diam-diam.

Investor umumnya tidak terlalu menyukai transaksi afiliasi karena dinilai bisa merugikan para pemegang saham. Maklum, dengan melakukan transaksi ini, mungkin saja manajemen "memanfaatkan" modal yang disetorkan oleh para investor untuk memperkaya diri sendiri.

Contohnya begini. Katakanlah ada seseorang bernama A, yang menjadi direktur utama di perusahaan B. Suatu hari, A ingin melakukan ekspansi dengan mengakuisisi perusahaan lain dan hal itu mendapat restu dari pemegang saham.

Perusahaan yang ingin diakuisisi adalah perusahaan C. Sewaktu ditelusuri pemiliknya, ternyata baru diketahui bahwa si A mempunyai sejumlah saham di perusahaan C. Namun demikian, informasi ini tidak diketahui oleh para pemegang saham.

Akuisisi pun jadi dilakukan dengan menggunakan modal yang dimiliki para pemegang saham. Karena memiliki sekian lembar saham di perusahaan C, si A jelas mendapat untung. Berkat transaksi tadi, uang dari pemegang saham jadi "pindah" ke kantong si A.

Hal ini bisa merugikan para pemegang saham, terutama kalau akuisisi tadi ternyata tidak menimbulkan dampak positif bagi kinerja saham perusahaan. 

Alih-alih mampu meningkatkan pendapatan, akuisisi tersebut malah menimbulkan kerugian karena perusahaan yang diakuisisi ternyata mempunyai fundamental yang lemah dan cenderung merugi. Alhasil, harga sahamnya pun justru jadi minus pascaakuisisi, dan para pemegang saham pun mengalami capital loss.

Walaupun berpotensi menciptakan konflik kepentingan, namun, transaksi afiliasi juga mempunyai sisi lain yang mesti dilihat lewat "kacamata" yang berbeda. Sebab, tidak semua transaksi afiliasi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Ada beberapa transaksi afiliasi yang dilakukan demi mendukung kinerja perusahaan. Contohnya ialah transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Sido Muncul pada tahun 2018 silam.

Dalam transaksi ini, perusahaan membeli resep jamu dari Keluarga Hidayat senilai Rp 33,95 miliar. Dana yang dipakai untuk melakukan transaksi itu berasal dari modal yang dimiliki perusahaan.

Selain untuk mengurangi beban royalti yang mesti disetorkan perseroan setiap tahun kepada Keluarga Hidayat, transaksi ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi agar resep tadi tidak dijual ke pihak lain kalau-kalau manajemen mundur dari jabatannya suatu saat nanti. Dengan demikian, hal ini bisa mengurangi risiko, sekaligus menjaga kelangsungan bisnis perusahaan pada masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun