Tentu saja reaksi setiap investor terhadap penurunan IHSG berbeda-beda. Ada yang tetap kalem menyaksikan portofolionya "berdarah-darah" akibat longsornya IHSG. Ada pula yang kemudian jadi panik dan susah tidur setelah membaca banyak kabar buruk terhadap persebaran Virus Corona.
Tipe investor yang mudah gelisah saat IHSG turun tersebut belum menunjukkan kematangan emosi dalam berinvestasi. Investor yang bersangkutan belum terbiasa dengan naik-turunnya bursa saham, sehingga saat harga saham yang dipegangnya turun sedikit saja, sudah muncul pikiran untuk cutloss.
Jika memang mudah gugup menyaksikan penurunan harga saham, sebaiknya investor tersebut jangan terlalu banyak mengalokasikan modalnya untuk membeli saham. Belilah sedikit saham yang sektor usahanya bagus dan fundamentalnya oke, selebihnya investasikan di instrumen lain yang dinilai lebih aman. Hal itu dapat meminimalisasi risiko manakala pasar saham sedang bearish.
Saran lainnya, kalau tetap ingin menggunakan banyak modal untuk berinvestasi di saham saja, pilihlah saham-saham yang kalem. Di lantai bursa, pergerakan saham memang bervariasi. Ada sangat yang sangat liar. Ada pula yang sangat tenang. Seperti manusia, saham juga mempunyai sifat yang berbeda-beda.
Salah satu indikator untuk mengetahui sifat saham ialah BETA. Indikator ini merupakan hasil kalkulasi dari rekasi pergerakan harga saham terhadap fluktuasi bursa dalam rentang waktu tertentu. Semakin besar BETA sebuah saham, semakin reaktif saham tersebut terhadap pergerakan bursa.
Mari kita ambil contoh saham BYAN (PT Bayan Resources Tbk) dan INDY (PT Indika Energy Tbk). Kedua saham tadi sama-sama berasal dari sektor tambang batubara. Keduanya juga tergolong perusahaan besar. Walaupun demikian, sifat sahamnya ternyata berbeda. Saham BYAN diketahui lebih kalem daripada saham INDY.
Hal itu bisa terjadi karena saham BYAN mempunyai BETA 0.14, sementara INDY 2,85. Artinya, jika IHSG naik atau turun, harga saham BYAN cenderung tetap stabil. Buktinya, saham ini masih nyaman bertengger di harga Rp 15.200/ lembar, meskipun saat tulisan ini dibuat, IHSG sedang ambyar hingga 1,5%.
Untuk investor yang gampang kaget terhadap "roller coaster" di bursa saham, sebaiknya memilih saham yang BETA-nya di bawah satu. Saham ini lebih tenang dipegang. Dalam kondisi bursa yang sedang terjangkit Virus Corona sekali pun, harga sahamnya tetap "santuy"!
Sebaliknya, kalau investor menyukai pacuan adrenalin, saham dengan beta berapapun boleh dipilih, asalkan bukan saham gorengan saja.
Salam.