Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cyberjek, Sang Penantang "Decacorn"

28 Agustus 2019   09:01 Diperbarui: 28 Agustus 2019   09:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uber Indonesia (sumber: https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/uber-motor_20170228_211041.jpg)

Selain modal, strategi bisnis yang dijalankan juga penting. Percuma memiliki modal yang kuat, tetapi strategi yang dilaksanakan kurang tokcer. Bisa-bisa modal yang tersedia ludes karena manajemen salah menerapkan strategi untuk memenangkan pasar.

Saya belum tahu strategi apa yang akan dipakai oleh manajemen Cyberjek untuk merebut hati konsumen. Boleh jadi, manajemen Cyberjek akan menggunakan strategi yang sudah dipakai oleh Gojek dan Grab selama ini. Yakni strategi "bakar duit". Strategi ini dinilai ampuh karena bisa langsung menggaet pelanggan dalam waktu singkat.

Saya pribadi kurang begitu suka dengan strategi tersebut karena hanya efektif untuk jangka pendek. Strategi ini cuma cocok dipakai untuk promosi perusahaan, bukan untuk seterusnya. 

Sebab, kalau terus-menerus mengandalkan strategi tersebut untuk mendongkrak penjualan, perusahaan akan kehabisan "napas" dalam beberapa tahun ke depan. Saat modal sudah semakin tipis, perusahaan tentu sulit bertahan, hingga ujung-ujungnya "tumbang" menyusul perusahaan lainnya.

Agar bisa berkembang, manajemen Cyberjek tentu perlu memikirkan strategi yang sifatnya jangka panjang. Akuisisi bisa menjadi pilihan. Perusahaan-perusahaan transportasi online yang sudah mapan secara modal kini lebih banyak membeli perusahaan lain untuk meningkatkan arus pendapatan, alih-alih menciptakan terobosan baru.

Sebut saja Gojek yang pada tahun 2018 lalu mengakuisisi perusahaan pembayaran Midtrans, Mapan dan Kartuku. Akuisisi itu dilakukan untuk memperkuat fitur Gopay, sehingga kini mayoritas pembayaran via Gopay bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.

Dengan melakukan pembelian tersebut, manajemen Gojek sepertinya berencana menjadikan aplikasi Gojek sebagai "one stop solution". Semua keperluan tersedia di Gojek, seperti memesan transportasi, mengirim barang, membaca berita, hingga menyalurkan donasi.

Secara jangka panjang, hal itu akan memberikan aliran pemasukan bagi Gojek. Dengan mempunyai lebih dari satu pemasukan, keuangan perusahaan akan aman. 

Sebab, andaikan bisnis transportasi yang dikelolanya suatu saat lesu, Gojek masih bisa mengandalkan profit dari Gopay. Hal ini menjadi semacam diversifikasi usaha.

Untuk sampai pada titik itu, jelas penjalanan yang ditempuh Cyberjek masih sangat jauh. Cyberjek mesti melewati serangkaian "ujian" agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan sejenis. 

Makanya, saya belum berani memprediksi "nasib" yang dialami oleh Cyberjek. Saya hanya berharap kemunculan Cyberjek bisa memberi berkat buat semua orang baik untuk para mitra maupun konsumennya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun