Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kalau Urusan Cinta, Investor Lebih "Jantan" dari Keanu Reeves?

20 Mei 2019   09:01 Diperbarui: 21 Mei 2019   09:35 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keanu Reeves| Sumber: Frazer Harrison/Getty Images/AFP

Lalu, mengapa Buffett senang mengonsumsi makanan tadi? Alasan sederhana. Ia adalah pemegang saham terbesar dari perusahaan yang memproduksi makanan tersebut. Jadi, jangan heran, ia begitu "mengidolakan" makanan yang dibikin perusahaan yang dimilikinya tersebut. Ia merasa memiliki "ikatan batin" yang kuat dengan produk makanan tersebut hanya karena ia menyukai saham perusahaannya, yang terus bertumbuh melipatgandakan kekayaannya.

Tak hanya dengan makanan, Buffett juga jatuh cinta dengan surat kabar Washington Post. Semua itu bermula ketika ia menjadi loper koran Washington Post saat berusia remaja. Ia menggandrungi surat kabar tadi sampai-sampai ia membeli sahamnya sebesar 11 juta dollar pada 1973. Sejak saat itulah ia terus memegang sahamnya selama 40 tahun sebelum menjualnya pada tahun 2013 dan mendapat untung 9.000%!

Saya memahami perasaan Buffett karena saya pun mengalaminya juga. Saat membeli saham perusahaan jamu beberapa bulan lalu, misalnya, saya semakin tertarik pada produknya. Sudah sejak lama saya mengenal dan mengonsumsi produk yang dihasilkannya.

Namun, setelah memiliki saham perusahaan tadi, ketertarikan saya terhadap produknya jadi tambah kuat. Oleh karena sudah jadi fansnya, saya sampai-sampai merekomendasikan produknya kepada beberapa teman hanya untuk meningkatkan popularitas dan meningkatkan penjualannya!

Ketertarikan atas suatu produk memang bisa menjadi alasan seseorang dalam memilih saham. Kalau sudah "menggandrungi" suatu produk, investor kemungkinan besar akan turut mengoleksi sahamnya.

Hal itulah yang memengaruhi Sukarto Buyung sewaktu berinvestasi di saham Metrodata beberapa tahun silam. Bos PT Buyung Poetra Sembada Tbk ini mengaku membeli saham Metrodata karena sudah mengenal salah satu produk yang dipasarkannya, yaitu komputer IBM dan printer Epson.

Tak hanya aspek produk, Sukarto juga mempertimbangkan para pemegang saham lainnya. Mayoritas saham metrodata dipegang oleh perusahaan Ciputra, yakni Ciputra Coorpora. Ia jadi semakin yakin berinvestasi di perusahaan tersebut karena reputasi manajemen Ciputra yang terkenal punya kapasitas dan integritas.

Makanya, biarpun saat itu, harga saham Metrodata hanya Rp 70/lembar, Sukarto berani memborongnya hingga punya kepemilikan sebesar 7%. Bertahun-tahun kemudian Metrodata terus bertumbuh. Kini harga sahamnya sudah mencapai 1.000-an/ lembar dan ia berpotensi mengantongi keuntungan 1000% lebih!

Seperti Reeves, investor ternyata bisa jatuh cinta secara diam-diam. Uniknya, mereka tak perlu terang-terangan menyatakan cinta. Mereka cenderung lebih senang beraksi dengan membeli sahamnya daripada menunggu terlalu lama. 

Sebab, mereka tahu, kalau terus menanti waktu yang tepat, saham tadi sudah keburu diambil orang lain, dan harganya telanjur "terbang"!

Salam hangat
Adica Wirawan, founder of Gerairasa
Referensi: 1, 2, 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun