Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Surat "Patah Hati" Seorang Pelakor

6 Juli 2018   14:05 Diperbarui: 6 Juli 2018   14:29 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: drawingpencilarts.co

Sayangku, bersediakah kau mengalami patah hati sekali lagi? Kalau iya, berkunjunglah ke Museum of Broken Relationship di Kroasia. Di situ kau akan melihat beberapa barang peninggalanmu, beserta "kisah haru" di baliknya.

Kau tentu bertanya-tanya. Bagaimana barang-barang itu bisa "terpental" jauh ke seberang benua sana? Jawabnya sederhana. Akulah yang sudah mengirimnya ke tempat itu.

Makanya, lewat surat ini, aku ingin minta maaf kepadamu karena telah menghibahkannya ke museum tersebut sehingga setiap orang yang datang bisa mengetahui "catatan buruk" yang kautorehkan di dalamnya.

Sungguh. Aku tak bisa berlama-lama menyimpannya di kostanku. Sebab, keberadaannya hanya akan membangkitkan semua "kenangan pahit" tentangmu, dan aku bisa duduk menitikkan air mata sepanjang hari manakala pikiranku terbayang wajahmu.

Aku tak sanggup. Itu terlalu "berat", seberat rindunya Dilan kepada Milea atau sebaliknya. Makanya, menyingkirkannya berarti menyingkirkan kesedihan di hatiku. Melepaskannya berarti melepaskan semua ingatan tentangmu.

Namun, jangan marah sayangku. Sebab, tak semua pemberianmu kusumbangkan ke museum itu. Hanya ada tiga barang yang kukirim ke sana, sebab ketiganya memiliki ikatan emosional yang sangat "erat" dengan batinku.

Boneka 

Ingat boneka perempuan yang dulu sempat kauhadiahkan untukku? Pada saat itu, hari jadi kita sudah dekat, dan kau bertanya kepadaku ingin dibelikan apa.

Kujawab kalau aku ingin boneka.

"Boneka Susan?" Tanyamu.

"Sudah ketinggalan zaman," kataku seraya menggelengkan kepala. "Kau pikir aku hidup pada masa lalu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun