Namun, Netflix punya sistem yang berbeda. Dengan menetapkan iuran tiap bulannya, arus kas Netflix tak lagi bergantung pada pemasukan dari iklan. Netflix menjadi media yang mandiri dan bebas campur tangan sponsor. Jadi, sewaktu menyaksikan Netflix, kita enggak akan melihat iklan yang “berseliweran” menyela tayangan.
Semua itu tentunya menjadi solusi bagi penonton program televisi konvensional yang sudah “gerah” dengan banyaknya tayangan iklan yang ditampilkan. Siapa sih yang enggak risih sewaktu lagi seru-serunya nonton film, eh, ternyata, tiba-tiba disela oleh tayangan iklan?
Siapa juga yang enggak “sebal” menunggu iklan yang lama banget sebelum bisa menyaksikan lagi program tv yang tadi sempat tersela iklan? Siapa pula yang enggak “dongkol” memencet remot tv hanya untuk mencari tontonan yang bebas dari iklan? Bisa-bisa jempol bisa “kapalan” gara-gara kebanyakan mencet remot tv. Hehehe.
Untuk mengatasi persoalan itu, Netflix hadir menyediakan tayangan yang enggak ada iklannya.
Kedua, dengan memakai Netflix, kita bisa memilih sendiri tayangan yang mau disimak. Netflix menyediakan ribuan film dan tayangan tv yang dapat ditonton kapan pun dan di mana pun via streaming. Asalkan punya gadget atau smartphone, kita dapat dengan mudah mengakses beragam tayangan di Netflix.
Keunggulan itulah yang membikin Netflix lebih fleksibel daripada tv berbayar. Dalam layanan tv berbayar, kita memang dapat menyaksikan tontonan yang bebas dari iklan. Namun, sayangnya, kita enggak bisa memilih tayangan yang diminati. Kita hanya disodorkan tontonan oleh empunya program tanpa punya kebebasan penuh untuk menentukan apa yang ingin kita saksikan.
Celah itulah yang dimanfaatkan Netflix untuk menggaet calon membernya. Dengan menggunakan Netflix, member bisa bebas menyaksikan tontonan apapun dan di mana pun sesuai dengan keinginan mereka.
Masa Depan Industri Pertelevisian
Apa yang dilakukan dan dicapai oleh Netflix tentunya bisa menjadi pertanda adanya perubahan industri pertelevisian pada masa depan. Kita tentu bisa membayangkan bahwa pada masa depan, kita bisa memilih sendiri tayangan yang mau kita tonton tanpa merasa terganggu oleh kehadiran iklan.
Biarpun itu mungkin terjadi puluhan tahun kemudian, kecenderungan yang tampak saat ini justru mengarah ke situ. Betapa tidak, sekarang sudah banyak stasiun tv, yang tak hanya menyiarkan acara lewat pemancar, tetapi juga via streaming.
Oleh sebab itu, suatu saat nanti, mungkin saja, akan muncul Netflix-Netflix lainnya yang dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan tayangan yang berkualitas tanpa “direcoki” oleh iklan.