Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Di Sumbar, Aksi Caleg Serap Aspirasi Rakyat Belum Terlihat Menonjol

16 Januari 2019   11:45 Diperbarui: 16 Januari 2019   12:00 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemungutan suara (kompas.com)

SAMPAI saat ini belum tampak menonjol calon legislatif (caleg) menyerap aspirasi rakyat. Kecuali, calon presiden dan wakilnya, boleh dikatakan setiap saat bisa disaksikan melalui televisi. Penampilan Joko Widodo bersama KH Ma'ruf Amin serta Prabowo dan Sandiaga Uno selalu jadi tontonan menarik bagi pemirsa TV yang mengidolakan calon pemimpin bangsa masa depan tersebut.

Namun, pemilihan calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, kota, dan kabupaten terbilang sepi penampilan mereka di hadapan publik Sumbar. Padahal, peran legislatif sangat menentukan masa depan negeri ini.

Kalau ditilik, sebenarnya sebagian caleg yang memperebutkan kursi legislatif tersebut sudah aktif turun ke masyarakat. Tapi sayang, publikasinya terbilang hambar dan sangat minim sekali. Mereka yang aktif dalam menyerap aspirasi dan dipublikasikan dalam pemberitaan mungkin bisa dihitung dengan jari saja. Di antaranya Andre Rosiade (Gerindra), H. Asli Chaidir (PAN), Jhon Kenedi Azis (Golkar), Mulyadi (Demokrat), Darizal Basir (Demokrat), dan Hermanto (PKS). Semuanya merupakan 'petahana' dan 'lakek tangan'-nya sudah dinikmati daerah ini.

Sementara caleg DPR RI yang juga sudah tampil oke dalam ekpose media adalah Hj. Nevi Irwan Prayitno (PKS), Sadig Pasadigu (PAN), dan Darul Siska (Golkar).

Itu baru untuk caleg di tingkat pusat, belum lagi kita menyinggung caleg di DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Sebenarnya, cukup banyak kesempatan bagi caleg untuk tampil menyerap aspirasi. Bisa melalui tatap muka, diskusi, berkunjung ke pasar, dan lainnya. Tentu ada prosedurnya dan jika dijalani sungguh-sungguh jelas tidak akanb menyulitkan. Lihat sajalah calon Wapres Sandiaga Uno. Sudah seribu titik kampanye yang dikunjunginya. Berziarah ke makam tokoh terkenal juga momen yang sangat baik. Begitu juga KH Ma'ruf Amin dengan menyambangi kelompok pesantren.

Ada baiknya seluruh caleg secara terjadwal tampil menyerap aspirasi masyarakat. Percayalah, pemilih pasti menjatuhkan rasa sayangnya pada tokoh yang mengasihinya.

Bagaimana pula masyarakat daerah ini menjatuhkan pilihan pada calon yang pemalas datang ke masjid, pemalas masuk lapau, pemalas memperhatikan penderitaan rakyat, pemalas menyerap aspirasi dari pedagang pasar? Rakyat tentu takkan menjatuhkan pilihan pada mereka yang tipis rasa sosialnya, tidak arif dengan rakyat miskin dan warga duafa lainnya.

Dulu, wartawan sering mendampingi tokoh nasional bertatap muka dengan masyarakat. Misalnya saja H. Lukman Harun, tokoh asal Sumbar kesayangan Pak Harto. Beliau pernah bertatap muka dengan warga Baruh Gunung Suliki Gunung Omeh, daerah pedalaman utara Limapuluh Kota. Dalam perjalanan yang melelahkan dari Padang, baru sampai di Baruh Gunung sekitar pukul 23.00 WIB. Maklum jalan pada masa itu sangat jelek. Semakin jauh dari Payakumbuh, 'kubangan kerbau' semakin banyak terdapat di tengah jalan.

Begitu jeleknya jalan ke pedalaman utara Limapuluh Kota tahun 1990-an waktu itu. Bertanyalah Lukman Harun dalam perjalanan kepada wartawan yang mendampinginya: "Apa yang pantas diinformasikan pada masayarakat'?. Spontan kami jawab, "Uda tak perlu bicara pembangunan, cukup bercerita kisah perjuangan Nabi Muhammad saja'!

Dan akhirnya memang pada masa kampanye saat itu Lukman Harun mendengarkan 'nasehat' wartawan. Dia berkisah perjuangan nabi saja. Acarapun selesai tengah malam. Bantuan untuk masjid setempat sebesar Rp 1juta dari Menteri Agama Tarmizi Tahir diserahkan. Rombongan pun tiba pagi di Padang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun