Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alumni Pesantren Sukses Kembangkan Belasan Bisnis Ritel

14 Mei 2018   22:25 Diperbarui: 14 Mei 2018   23:01 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Harian LKKS Sumbar H. Parlagutan Nasution bersama Direktur Citra Swalayan Nurhusni dalam acara Penguatan jaringan kerja LKKS dengan Mitra Kerja bertempat di Hotel Rocky Padang. (DOK. PRIBADI)

"Penjualan karton bekas senilai Rp20 juta per bulan digunakan untuk pengembangan koperasi karyawan dan kegiatan sosial," beber Nurhusni.

Direktur Citra Swalayan Nurhusni. (DOK PRIBADI)
Direktur Citra Swalayan Nurhusni. (DOK PRIBADI)
Meski telah mereguk kesuksesan, Citra Swalayan yang merupakan pemain utama ritel di Sumbar tidka terlena dan terus memacu diri. Sebab, persaiangan ritel saat ini semakin ketat dan pesat. Nurhusni juga sudah menyiapkan generasi pelanjut Citra Swalayan, yaitu Redian Fikri, seorang alumni bisnis ritel Amerika Serikat yang siap mengantarkan masa depan Citra Swalayan semakin menjanjikan dan berkembang di kawasan Sumatra bagian tengah.

Grup Citra Swalayan saat ini juga sudah mengikrarkan bisnisnya jadi bapak angkat dari Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS ) Sumbar pimpinan Hj. Nevi Irwan Prayitno dengan binaannya sekitar 250 warga duafa bekerjasama dengan lembaga Baznas Sumbar. Tahap pertama pembinaan bisnis warga duafa itu baru disepakati di lima kota, yaitu Padang, Padangpanjang, Solok, Bukittinggi, dan Payakumbuh. Paling serius baru satu kota, yaitu Solok.

Dalam pertemuan antara pimpinan LKKS Sumbar, H. Parlagutan Nasution dan Hj. Indarefis dengan owner Citra Swalayan, H. Guspardi Gaus, memang sudah terjalin kesepakatan. Bahkan, Direktur Citra Swalayan, Nurhusni, juga sudah berikrar untuk mensupport bisnis warga duafa. Namun, selain Solok, daerah lainnya tampaknya masih belum kuat komitmennya disebabkan dukungan moral dari pemko yang bersangkutan sepertinya belum begitu jelas.

Dalam acara penguatan jaringan mitra kerja LKKS yang diadakan di Padang baru-baru ini, tampaknya utusan empat kota tersebut perlu diberi pemahaman lanjutan. Namun demikian, kata Parlagutan, jika empat kota itu tidak juga memberi sikap yang jelas, maka program tersebut akan dipindahkan ke daerah lain yang bersedia.

Ketua Harian LKKS Sumbar H. Parlagutan Nasution bersama Direktur Citra Swalayan Nurhusni dalam acara Penguatan jaringan kerja LKKS dengan Mitra Kerja bertempat di Hotel Rocky Padang. (DOK. PRIBADI)
Ketua Harian LKKS Sumbar H. Parlagutan Nasution bersama Direktur Citra Swalayan Nurhusni dalam acara Penguatan jaringan kerja LKKS dengan Mitra Kerja bertempat di Hotel Rocky Padang. (DOK. PRIBADI)
Di antara peserta kegiatan Penguatan jaringan kerja LKKS dengan mitra kerja. (DOK. PRIBADI)
Di antara peserta kegiatan Penguatan jaringan kerja LKKS dengan mitra kerja. (DOK. PRIBADI)
Sementara, owner Citra Swalayan, H. Guspardi Gaus, yang pernah jadi dosen tetap di UIN Imam Bonjol yang juga alumni Timur Tengah merasa bangga jadi 'bapak angkat' bisnis ritel warga miskin. Namun, dia juga meminta kesungguhan lembaga eksekutif di empat kota lainnya yang menjadi mitra kerja dalam program tersebut agar perlu lebih diseriuskan. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun