Mohon tunggu...
Adibah Ngaisyi
Adibah Ngaisyi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

hai

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menghapus Senjata Nuklir: Perspektif Realisme

4 Juni 2023   08:54 Diperbarui: 4 Juni 2023   09:15 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Senjata nuklir merupakan salah satu persoalan penting di dunia saat ini. Bom atom dan bom hidrogen memiliki kemampuan untuk menghancurkan kota besar dalam hitungan detik dan menewaskan ratusan ribu jiwa. 

Menurut Satria dkk. (2016), kemampuan nuklir untuk menimbulkan kerusakan masif telah menimbulkan perdebatan yang panjang tentang apakah penggunaannya dapat dibenarkan dan apakah senjata ini dapat dihapuskan. 

Dalam essay ini, penulis akan menjelaskan pengertian senjata nuklir dan mengeksplorasi dua pertanyaan terkaitnya. Pertama, apakah penggunaan senjata nuklir dapat dihapuskan secara keseluruhan. Kedua, apakah penggunaannya untuk memenangkan perang dapat dibenarkan secara moral. Penulis akan menggali argumen yang mendukung dan menentang kedua pandangan tersebut.

Senjata nuklir adalah senjata yang memanfaatkan energi meledak dari reaksi nuklir. Saat ini, hanya beberapa negara yang memiliki senjata semacam ini. Meski demikian, senjata ini tetap dianggap penting oleh banyak negara untuk tujuan pencegahan. Nuklir merupakan senjata yang sangat berbahaya karena mampu memberikan efek distruktif yang sangat besar walau hanya dengan ukurannya yang tidak begitu besar. 

Pada tanggal 1939 ahli fisika Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassman dalam jurnal ilmiah Naturwissenschaften kedua ilmuan itu menjelaskan mengenai reaksi nuklir (fission). 

Dalam jurnal ilmiah tersebut menjelaskan percobaan yang mereka lakukan, mereka meledakan atom uranium dan berhasil memnbelahnya menjadi dua elemen yang lebih ringan. 

Tidak lama setelah percobaan pembelahan atom uranium tersebut, seorang peneliti Austria, Lise Meitner dan Otto Frisch menemukan bahwa reaksi nuklir (fission) tersebut melepas kan energi yang bersifat eksplosif pengayaan uranium. 

Selain pengayaan uranium tersebut terdapat plutonium yang digunakan sebagai bahan peledak nuklir. Namun tidak seperti uranium yang terdapat di alam, plutonium merupakan bahan nuklir buatan manusia (mun-made nuclear material).

Penggunaan nuklir sebagai senjata mulai terdengar gaungnya sejak perang dingin pada tahun 1947, penggunaan nuklir sebagai senjata ini telah menjadi perubahan besar bagi kekuatan dunia pasca perang dunia II, yang tadinya dunia tidak berporos pada satu atau dua negara, pasca perang dingin kekuatan dunia menjadi unipolar berkat adanya kekuatan nuklir. 

Seiring berjalannya waktu proliferasi atau perkembangan nuklir mulai mencuat, ada beberapa perkembangan nuklir yang cukup dikenal. Bom nuklir yang terkenal dan cukup mengguncangkan dunia adalah bom little boy dan fat man atau yang lebih dikenal dengan bom Hiroshima dan Nagasaki. 

Kedua bom tersebut meski dijatihkan pada peristiwa yang sama, tetapi keduannya memiliki bahan yang berbeda, bom little boy sendiri terbuat dari bahan uranium dan bom fat man terbuat dari bahan plutonium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun