Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ucapan yang Benar di Hari Lebaran

24 Agustus 2011   22:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:29 4847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_127622" align="aligncenter" width="283" caption="Ucapkan Taqabbalallahu minna waminkum saat Lebaran agar kita mendapat pahala karena sesuai dengan sunah Nabi Muhammad saw."][/caption]

Ucapan hampir semua kaum muslimin di Indonesia saat Lebaran ialah minal aidin wal faizin. Sejujurnya saya tak mengetahui dari mana asal muasal ucapan itu. Kebetulan tadi malam, dalam suasana iktikaf di Masjid Da'watul Ihsan, Perumahan Puri Sejahtera, Natar, Lampung Selatan, saya bertemu Ustaz Faturrahman. Ia acap ke Mekah sebagai pemandu haji dan umrah. Keulamaannya di daerah kami cukup diakui. Meski tak memiliki basis akademis kampus, soal Alquran dan hadis, Pak Ustaz kami itu boleh diacungi jempol. Saya pun bertanya kepadanya. Dari obrolan itu, bisa disarikan bahwa jika merujuk kepada hadis yang diriwayatkan dari Hudzaifah Ibnul Yaman, ucapan saat berlebaran itu ialah taqabbalallahu minna waminka, artinya semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kamu. Kalau disampaikan satu orang kepada orang banyak, Akhiran "minka" diganti "minkum" sehingga menjadi taqabbalallahu minna waminkum. Saya menebak, sebagian kaum muslimin sudah tahu ini karena dalam beberapa tahun ucapan ini sudah memasyarakat. Lalu, apa jawabannya saat ada teman atau saudara mengucapkan kalimat itu? Kebiasaan kita membalasnya dengan taqabbal ya karim? Ya, kan? Tapi, apa itu benar? Pak Ustaz Faturrahman menjelaskan, masih di hadis yang sama, jawaban saat mendengar kalimat itu ialah naam, taqabbalallahu minna waminka (ya, semoga Allah menerima ibadah kami dan kamu).

Soal ujaran minal aidin wal faizin menurut dia tak menjadi masalah selama ucapan itu tidak diniatkan sebagai praktek ibadah. Boleh saja dilakukan tapi memang tak ada dasarnya, baik di teks Alquran maupun di larik-larik hadis. Itu semacam ucapan selamat saja. Sama halnya dengan kita mengucapkan selamat atas diterima bekerja, selamat diwisuda, selamat naik jabatan, dan sebagainya. Toh ucapan itu bagus karena mengandung pujian, harapan, dan doa buat si penerima. Yang keliru jika ucapan itu dijadikan item dari ritual ibadah, khususnya dipercaya sebagai sunah saat berlebaran. Jika diartikan sederhana, ucapan minal aidin wal faizin itu bermakna selamat hari raya dan semoga mendapat keberuntungan. Bagus, bukan? Tapi, jika ingin mendapat pahala dan memperbanyak sunah, hendaknya ucapan taqabbalallahu minna waminkum. Wallahualam bissawab. *** [adian saputra]

[Telkomsel- Ramadhanku]

gambar pinjam dari sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun