Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mobil Darling Cegah Stunting

5 Februari 2023   08:46 Diperbarui: 5 Februari 2023   08:58 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Dapur Keliling (Darling) DD Lampung. Dokumentasi Latifah DD Lampung

Puluhan orang duduk khidmat di Gedung Serbaguna (GSG) Kartika di Jalan AMD, Kelurahan Kotajawa, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung. GSG ini unik karena memang benar-benar sergabuna. 

Separuh area yang dipakai acara ini rupanya bisa digunakan juga sebagai lapangan futsal. Hamparan rumput sintetis juga masih ada di sebelah area acara.

Para ibu kebanyakan yang ada di sana. Mereka duduk sambil menikmati kudapan. 

Anak-anak juga ikut serta. Kurang lebih 70-an penerima manfaat datang. 

Sahibulhajat hari itu adalah Dompet Dhuafa Lampung. Ini adalah salah satu lembaga amil zakat paling lama berdiri di Indonesia. 

Nama Erie Sudewo lekat benar dengan Dompet Dhuafa. Juga koran Republika sebagai salah satu insiator utama Dompet Dhuafa.


Hari itu Dompet Dhuafa berhajat besar. Lembaga yang dipimpin Yogi Achmad Fajar ini meluncurkan mobil dapur keliling diakronimkan jadi darling. 

Mobil ini diikhtiarkan keliling Lampung untuk memberikan makanan sarat gizi. Khususnya untuk anak-anak, korban bencana, dan lansia.

Yogi bilang, ke depan mobil darling ini akan diikhtiarkan untuk membantu pemerintah dalam menangani stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak. Yogi bilang juga, pihaknya sepakat dan ingin menjadi salah satu pihak yang berkontirbusi terhadap penyelesaian stunting di Lampung.

Waktu peluncuran mobil darling ini, Gubernur Lampung diwakili Asisten Bidang Administrasi dan Umum Senen Mustakim juga hadir. Ia memberikan sambutan. Pemerintah, kata dia, memberikan apresiasi kepada Dompet Dhuafa yang sudah mau berkontribusi untuk warga Lampung.

Ia senang jika mobil darling ini juga berkontribusi dalam penanganan stunting di Lampung. Yogi menjabat erat tangan Senen Mustakim kala mereka berpisah usai acara.

Tak hanya meluncurkan mobil darling, penerima manfaat yang hadir juga ikut mencicipi makanan koki andal dari mobil ini. 

Menunya sarat gizi dan protein, wabulkhusus bagus untuk anak-anak. Ada gulai ikan yang dari wanginya saja sudah kebayang enak rasanya.

Saat mau pulang, tujuh puluhan penerima manfaat yang kebanyakan para ibu itu juga menerima bingkisan makanan dari Dompet Dhuafa. Mereka senang mendapatkan bingkisan ini. 

Para tetamu yang hadir juga mendapat bingkisan cenderamata dari panitia.

Momen kemarin itu lumayan istimewa juga karena saya bisa bertemu dengan jurnalis senior yang sejak lama berkiprah di Dompet Dhuafa pusat di Jakarta, Juperta Panji Utama. Selain jurnalis, Bang Panji ini juga cakap dalam menulis puisi dan prosa. 

Terakhir jumpa beliau mungkin belasan tahun yang lampau. Namanya dikenal luas di kalangan pegiat filantropi di Tanah Air.

Saya berbincang banyak juga di sela acara peluncuran itu. Bang Panji masih seperti dulu. 

Wajahnya segar jika menceritakan sesuatu. Ada pencerahan dari ujaran jurnalis senior itu.

Usai dia pamit, saya lanjutkan ngobrol dengan pimpinan Dompet Dhuafa di Lampung, Yogi Achmad Fajar.

Yogi cerita ia memang sedang mendorong amil dan relawan di temnpatnya untuk memasifkan kampanye soal mobil darling ini. Sekaligus untuk menjalni relasi dengan pihak lain untuk bekerja sama. 

Khusus soal stunting, Yogi punya perhatian luas. Ia sadar anak-anak di Lampung mesti dicegah supaya tidak gagal tumbuh kembang.

Maka itu, penyediaan makanan bergizi tinggi dengan nutrisi protein hewani khususnya menjadi target utama. 

Selain itu, pihaknya juga siap untuk menggerakkan mobil darling ini ke daerah bencana untuk membantu penyintas dalam hal pemenuhan asupan makanan bernutrisi.

Saya kenal Yogi dua tahun berjalan. Wajahnya mirip orang Korea, entah Selatan entah Utara, hahaha. 

Yang jelas, dia memang "orang Korea". Musababnya, laki-laki Sunda ini lulus dari Sastra Korea Universitas Gajah Mada (UGM).

Mobil darling kini sudah siap benar keliling. Banyak titik yang bakal dijumpai si darling ini. 

Sebab, masih banyak titik di daerah ini yang mesti ditelusuri untuk menekan angka stunting. Di tingkat pusat, Presiden Jokowi dalam arahannya menekankan bahwa target angka prevalensi stunting di tahun 2024 yakni di bawah 14 persen harus tercapai.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prevalensi adalah jumlah keseluruhan penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di sebuah wilayah.

Yogi juga senang karena belasan amil dan relawan di tempatnya semuanya anak muda kisaran 20-an tahun umumnya. Dengan rentang usia itu, Yogi yakin ia bisa menggeber mobil darling ini plus program lain. 

Ia juga hakulyakin media sosialnya makin bisa mengampanyekan segala program kebaikan dari lembaga "tertua" di bidang zakat ini di Indonesia. Selamat bekerja ya, darling. [Adian Saputra]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun