Mohon tunggu...
adhittana yudistiro mage
adhittana yudistiro mage Mohon Tunggu... Mahasiswa

belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Mengenal Pemanfaatan Lahan Basah di Tatah Belayung Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin

4 Oktober 2025   14:49 Diperbarui: 4 Oktober 2025   14:49 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar 1.1 kuisioner ikan lele

NAMA                        : Adhuttana Yudistiro Mage

NIM                             : 2540416210007

Parodi                        : Geografi

Kelas                          : B

Mata Kuliah            : Pengantar Lingkungan Lahan Basah

Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si,  M. Si.

(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Universitas Lambung Mangkurat

A. Pendahuluan

Lahan basah adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau atau asin.

Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan basah tumbuh berbagai macam tipe vegetasi (masyarakat tetumbuhan), seperti hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau, paya rumput dan lain-lain. Margasatwa penghuni lahan basah juga tidak kalah beragamnya, mulai dari yang khas lahan basah seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok, dan pelbagai macam ikan; hingga ke ratusan jenis burung.

Pada sisi yang lain, banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan yang subur, sehingga kerap dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan-lahan pertanian. Baik sebagai lahan persawahan, lokasi pertambakan.

Berbeda dengan perairan, lahan basah umumnya bercirikan tinggi muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, dan memiliki jenis tumbuhan yang khas. Berdasarkan sifat dan ciri-cirinya tersebut, lahan basah kerap disebut juga sebagai wilayah peralihan antara daratan dan perairan.

Lahan basah memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lain di muka bumi. Maka dari itu, lahan basah mempunyai peran dan fungsi yang penting secara ekologi, ekonomi, maupun budaya. Pada kesempatan Kali ini saya perlu menggali tentang pentingnya pemenfaatan lahan basah yang berada di Tatah Belayung Pemurus Dalam Kecamatam Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.

B.    METODE PENELITIAN

Pada penelitian kali ini saya menggunakan metode kuisioner dan Wawancara, Apa itu Kuesioner? Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara peneliti memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis untuk dijawab oleh responden. Sedangkan metode Wawancara adalah dimana suatu teknik mengumpulkan data dengan cara peneliti bertanya secara langsung kepada responden.

Dalam penelitian ini, saya menyampaikan lembaran kuesioner (pertanyaan/pernyataan tertulis) kepada responden dan mewawancarainya (bertanya secara langsung) agar data yang di dapat lebih jelas dan lengkap.

C.    HASIL KUESIONER

1.   PETERNAKAN

a.  Ikan Lele

gambar 1.1 kuisioner ikan lele
gambar 1.1 kuisioner ikan lele

Responden pertama saya yang tanyakan yaitu mas Irfan. Mas Irfan Rahman berusia 35 tahun, beliau budidaya ikan sudah berjalan selama 8 tahun sejak 2017 yang berada di depan rumah, Beliau mengungkapkan budidaya ikan ini bekerjasama antar pemerintah kota Banjarmasin yaitu dinas perikanan.

Menurut mas Irfan budidaya ikan lele konsumsi ini agak susah karena sering ikan mati di akibatkan kendala yang terjadi seperti perubahan iklim, air busuk, dan PH turun. Beliau juga mengungkapkan ikan lele juga memiliki penyakit yaitu jamur. Untuk jenis lele yang dibudidayakan yaitu ikan lele konsumsi dengan pakan pabrikan jenis LV dan biasanya di beri pakan berupa perut atau jeroan ikan dan usus ayam sebagai tambahan nutrisi ikan lele biar ikan lelenya cepat besar dan lebih sehat. Menurut mas Ifan ikan lele diberi makan dalam satu hari hanya satu kali, yaitu berupa pakan pabrikan dan makanan tambahan berupa jeroan/perut ikan dan usus ayam. 

Beliau juga mengungkapkan jika ikan lele terkena penyakit, solusinya yaitu dengan memberikan obat seperti obat jamur, amoxilincillin, dan biasanya mas Irfan juga memberikan bubuk bawang putih yang dicampur dengan pakan sebagai suplemen jika ikan ditambak tersebut terkena penyakit.

 2.   Sayuran

        a. Cabe

gambar 1.2 kuisioner cabe
gambar 1.2 kuisioner cabe

Responden yang kedua saya bertemu dengan ibu rumah tangga yang bertani cabe, beliau bernama Ibu Faridah berusia 47 tahun. Saya menanyai ibu tersebut, Beliau menanam cabe baru baru ini sekitar 2 (dua) bulanan,  bibit yang Beliau gunakan yaitu bibit cabe hiung yang berasal dari Rantau.

Beliau mengatakan, bahwa beliau sengaja menanam cabe di dalam pot/polibek, karena tanaman cabe sangat sensitif dengan air, cabe akan gampang mati jika akarnya terendam air, menurut beliau cabe  dapat dipanen dalam sebulan bisa 3 sampai 4 kali panen, dan panen pertama beliau terjadi pada bulan ke 3 setalah penanaman. Dan pupuk yang sering beliau gunakan yaitu NPK 16-16-16 atau pupuk mutiara. Beliau mengatakan penyebab terjadinya gagal panen yaitu virus (daun keriting).

Penyakit yang sering terjadi yaitu buahnya berubah warna, daun rontok, dan daun keriting, serta menurut beliau ada beberapa cara pencegahannya yaitu pakai daun sirsak yang ditumbuk dan regent pestisida/kimia (jarang digunakan). Menurut ibu Faridah beliau lebih sering menggunakan daun sirsak, sebab pakai daun sirsak ini jauh lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan menggunakan pestisida/kimia.

3. Tanaman Pangan

a.Padi

gambar 1.3 kuisioner padi
gambar 1.3 kuisioner padi

Selanjutnya saya menemukan responden yang ketiga yaitu petani padi, nama beliau adalah Pak Asmuri Beliau berusia 54 tahun, beliau menjadi petani padi sejak kecil di tahun 1980. Bibit yang digunakan bibit unggul yaitu Siam Mayang, dalam setahun panen padi cuman satu kali. Biar hasilnya memuaskan Pupuk yang beliau gunakan adalah NPK, Ponska, urea dan pupuk cair dengan nama Been Sae.

Beliau bercerita penyebab terjadinya gagal panen yaitu serangan hama terutama burung pipit, walang sangit, dan blas padi yang terjadi di daun padi. Ciri-ciri nya yaitu blas kuning dan berbintik. Cara pencegahan dari beliau yaitu memasang jaring burung, regent untuk walang sangit, dan pumisida untuk blas.

4.Buah-buahan

a. Kelapa

gambar 1.4 kuisioner kelapa
gambar 1.4 kuisioner kelapa

Responden yang keempat beliau adalah bapak Yuriadi,  usia beliau 50 tahun. Beliau menanam kelapa sejak 2015, dengan bibit yang digunakan yaitu kelapa lokalan (hibrida). Kelapa baru berbuah antara usia 3 sampai 10 tahun, tergantung Tingkat kesuburan tanahnya, dan juga tergantung pemberian pupuk sebagai penunjang kesuburan tanahnya. Menurut beliau untuk pupuk yang biasa digunakan Adalah urea dan NPK.


Beliau mengatakan penyebab gagal atau penyebab lambatnya berbuah dan bahkan mati adalah karena  akarnya terendam air yang terlalu lama. Ciri-ciri kelapa yang terkena penyakit yaitu di makan kumbang dan daun kuning. Cara mencegah kelapa agar tidak terkena penyakit yaitu pemberian pupuk secara teratur dan jangan terendam air.

b. Sirsak

gambar 1.5 kuisioner sirsak
gambar 1.5 kuisioner sirsak

Saya bertemu responden yang kelima beliau ibu rumah tangga yang menanam buah sirsak (Nangka Belanda), beliau bernama Ibu Marhamah berusia 55 tahun. Menurut beliau menanam buah sirsak  ini lebih mudah perawatannya dibandingkan dengan bauh cabe, karena ditanam lansung di lahan basah sudah bisa tumbuh. Beliau mulai menanam sircak ini sekitar tahun 2015 dengan bibit yang digunakan sirsak madu.

Beliau menyampaikan untuk masa panen buah sirsak 5 tahun sudah berbuah tergantung tingkat kesuburan tanah. Pupuk yang digunakan beliau adalah NPK, pemancing buah, dan Urea.

Penyebab gagal panen yaitu ulat yang ada didalam batang, selain itu ciri-ciri pohon sirsak yang terkena penyakit yaitu pucuk yang mati dan rontok. Cara mencegah pohon sirsak terkena penyakit dengan memberikan pupuk dan menaruh serangga di pohon sirak.

D.   KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa lahan basah di Tatah Belayung Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, mendukung berbagai kegiatan pertanian dan Peternakan, di mana responden yang diwawancarai mengungkapkan pengalaman mereka dalam mengelola tanaman padi, memelihara ikan, sayur, serta buah-buahan. 

Setiap responden menghadapi tantangan spesifik, seperti serangan penyakit, perubahan cuaca, dan pengelolaan nutrisi, namun dengan metode perawatan yang tepat, mereka tetap dapat memaksimalkan hasil pertanian dan peternakan mereka. Keanekaragaman usaha ini mencerminkan potensi lahan basah dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal.



Terima kasih Saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Lingkungan Lahan basah Ibu Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si,  M. Si., telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian serta saya juga berterima kasih kepada narasumber yang meluangkan waktu nya untuk mengisi kuisioner. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun