Mohon tunggu...
Ade Surya Prasetyo
Ade Surya Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Udayana

Mahasiswa Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kontribusi dan Tantangan Sektor Pariwisata Sebagai Pendorong Pembangunan Ekonomi: Studi Kasus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika

1 April 2025   13:29 Diperbarui: 1 April 2025   13:29 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Pesisir Mandalika (Sumber: Kumparan.com)

Pariwisata merupakan salah satu sektor utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pemerintah terus mengembangkan kawasan wisata strategis guna meningkatkan investasi, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu inisiatif unggulan adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang ditetapkan sebagai destinasi wisata bertaraf internasional dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur penunjang. KEK Mandalika, yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2014, memiliki luas 1.035,67 hektar di selatan Lombok. Kawasan ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat dengan menarik wisata bahari dan budaya lokal, seperti upacara Bau Nyale. Dengan konsep pariwisata berwawasan lingkungan, KEK Mandalika dikembangkan untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal, serta menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan (KEK Indonesia, 2025). 

Pemerintah menargetkan KEK Mandalika sebagai model pengembangan pariwisata untuk menarik investasi dan memberi dampak positif bagi ekonomi nasional dan lokal. Peluncurannya diharapkan dapat mempercepat pembangunan ekonomi di Lombok melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan sektor pariwisata. Namun, keberhasilan KEK Mandalika menghadapi tantangan, termasuk kesiapan sumber daya manusia, keberlanjutan lingkungan, dan efektivitas kebijakan yang mendukung perkembangan kawasan (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, 2015).

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang berfokus pada pengembangan sektor pariwisata ini memiliki berbagai infrastruktur penting seperti hotel, Kuta Beach Park, Masjid Nurul Bilad, medical center, dan jaringan telekomunikasi 5G. Pembangunan sirkuit balap internasional, Pertamina Mandalika International Street Circuit, turut memperkaya daya tarik kawasan ini. Dengan fasilitas yang terus berkembang, KEK Mandalika diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Menurut Srinivasu & Rao (2013), infrastruktur sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan, kemiskinan, serta kekurangan di suatu negara. Investasi dalam sektor infrastruktur seperti transportasi, listrik, irigasi, dan pendidikan memainkan peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan mendukung pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika diharapkan memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat sekitar. 

Menurut BPS, Pembangunan Sirkuit Internasional Mandalika juga berpengaruh signifikan terhadap perekonomian sekitar, Penyelenggaraan MotoGP di Internasional Sirkuit Mandalika pada triwulan 1-2022 menyebabkan pertumbuhan ekonomi provinsi NTB mencapai titik tertinggi dalam 5 tahun terakhir yaitu 7,73% yang menjadi dongkrak perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Barat setelah selama 2 (dua) tahun mengalami kelesuan ekonomi akibat Covid-19 Penyelenggaraan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit berdampak signifikan terhadap pertumbuhan beberapa sektor usaha, terutama Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, yang tumbuh 22,29 persen (y-on-y). 

Hal ini tercermin dari meningkatnya Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang dan non-bintang. Pada Maret 2022, TPK hotel bintang mencapai 38,43 persen, naik dari 29,31 persen di Februari 2022 dan 36,45 persen di Maret 2021. Hotel non-bintang juga mengalami kenaikan menjadi 23,75 persen dibandingkan 17,41 persen di Februari 2022 dan 15,36 persen di Maret 2021. Jumlah tamu hotel bintang melonjak menjadi 65.426 orang, sementara hotel non-bintang mencatat 55.271 tamu, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Selain itu, sektor Transportasi dan Pergudangan tumbuh 19,18 persen (y-on-y) akibat lonjakan wisatawan yang menggunakan angkutan darat, ASDP, dan udara. Selama pekan MotoGP, pergerakan penumpang udara mencapai 15.164 orang per hari, jauh di atas rata-rata 3.500 orang per hari di hari normal. 

Pada Maret 2022, jumlah penumpang domestik mencapai 111.428 orang, meningkat 96,48 persen dibandingkan Februari 2022 dan 95,87 persen dibandingkan Maret 2021. Selain wisatawan, kebutuhan logistik pembalap dan kru juga mendorong aktivitas kargo bandara sebelum penyelenggaraan MotoGP. Sirkuit ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian lokal, seperti meningkatkan pendapatan pariwisata, transaksi UMKM, dan penciptaan lapangan kerja. Sebagai contoh, ajang MotoGP 2023 meningkatkan perekonomian lokal sebesar 3,5% dan menciptakan transaksi sekitar IDR 4,5 triliun. (Rahmatika, 2024).

laman resmi Dewan Nasional KEK juga menyebutkan realisasi investasi di KEK Mandalika telah mencapai 76,41 persen atau Rp 722,97 miliar dari target tahun 2024 sebesar Rp 946,16 miliar, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 512 orang. 

Namun, pariwisata berkelanjutan di masa depan harus lebih mengakomodasi keseimbangan antara lingkungan, ekonomi, dan komunitas secara setara, Hardy (2010). (Sen, 1999) juga menyatakan bahwa ekonomi pembangunan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi atau peningkatan pendapatan, tetapi juga pada pemberdayaan individu untuk memperoleh kebebasan dalam memilih kehidupan yang mereka nilai penting. Sen berpendapat bahwa pembangunan harus dilihat sebagai proses memperluas kebebasan manusia dalam berbagai dimensi---ekonomi, sosial, dan politik---yang memungkinkan individu untuk hidup lebih baik.

Oleh karena itu pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini juga harus memperhatikan aspek aspek penting lainnya. Aspek lingkungan juga menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan. ITDC berkomitmen menjaga keberlanjutan lingkungan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK) dengan menanam 10.000 pohon dan mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam setiap acara besar. Selain itu, ITDC juga memperkenalkan pengurangan penggunaan tas plastik, meningkatkan pengelolaan sampah di desa penyangga, serta mendukung program Bank Sampah dan Black Soldier Fly (BSF). Mulai 1 Agustus 2024, tarif retribusi sampah di TPA juga diberlakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, selain itu ITDC juga memilih penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang ramah lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun