Mohon tunggu...
Ade SetiawanSimon
Ade SetiawanSimon Mohon Tunggu... Freelance

Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sassuolo: Sejarah Panjang dan Rumah Baru Pencinta Bola Indonesia

13 Agustus 2025   11:02 Diperbarui: 13 Agustus 2025   11:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Jay Idzes. Doc. IG sassuolocalcio

Terletak disebelah utara Italia dengan pegunungan Alpen serta berada pada wilayah cekungan Sungai Po, menjadikan wilayah menjadi tempat bertumbuhnya berbagai macam hal yang diharapkan oleh masyarakatnya. Budaya, Pendidikan, sosial dan ekonomi negara Italia pada umumnya tumbuh dan berkembang di tempat wilayah Italia Utara. Tak tanggung-tanggung Italia Utara dikatakan subur dan produktif, tercatat kawasan ini menjadi kawasan paling maju, dinamis dan produktif di Italia dengan mencatat sebagai salah satu produk domestik bruto tertinggi di Eropa.

Bukan kaleng-kaleng kawasan Italia yang satu ini, mundur jauh kebelakang tepatnya pada tahun 1088 pada wilayah cekungan Sungai Po ini tumbuh dan berseminya institusi pendidikan pertama di dunia, Masyarakat Emilia-Romagna mendirikan pusat pendidikan bagi masyarakat sekitar serta menjadi pusat pendidikan pertama yang memberikan gelar pendidikan bagi lulusan perserta didik dan menjadikannya model bagi pengembangan pusat pendidikan lainya di Eropa dan belahan dunia lainnya.

Pendidikan dan kebudayaan tumbuh bersama di kota-kota Italia Utara. Tak hanya itu saja, berkembangnya pendidikan dan kebudayan ditengah-tengah komunitas masyarakat Italia Utara juga telah membantu terus bertumbuhnya berbgai jenis industri tak terkecuali indutri olahraga. Pada awal abad 20 dihampir seluruh wilayah Italia, masyarakat mulai menyukai olahraga sepak bola. Ketertarikan dan kecintaan mereka pada olahraga ini terlihat dari mulai menjamurnya, banyak komunitas atau persatuan sepak bola dihampir setiap wilayah atau perkotaan bekas Emperium Romawi tersebut.

Sasuollo, sebuah kota kecil tempat berkembang dan menjadi sentra produksi tail kramik di Italia kini menjadi perhatian bagi pencinta sepak bola tanah air. Jay Idzes, punggawa dan kapten tim nasional Indonesia memilihnya sebagai rumah berikut untuk bertumbuh dan berkembang sebagai pesepakbola professional.

Foto Jay Idzes. Doc. IG sassuolocalcio
Foto Jay Idzes. Doc. IG sassuolocalcio

Union Sportiva Sassuolo Calcio, begitu nama lengkap dari klub baru tambatan sang kapten Idzes. Sassuolo tak sebesar Bologna apa lagi klub tua seperti Juventus. Pada awal mulanya klub ini diberi nama Sport Club Sassuolo, sebuah klub bola amatir yang didirikan pada tahun 1920 oleh kelompok pemuda lokal dari kota kecil di wilayah Emilia-Romagna. Masyarakat kota Sassuolo mengakhiri penantian panjang hampir seabad lamanya untuk melihat klub kesayangan mereka US Sassuolo Calcio berlaga dikasta teratas sepak bola Italia.

US Sassuolo adalah lambang dan cerita masyarakat kelas pekerja kota Sassuolo. Sama seperti lambang kota, logo dari klub bola ini pun tetap mempertahankan lambang "bunga Kastanye" sebagai identitas dan sejarah masyarakat Sassuolo. Sejalan dengan lambang itu US Sassuolo terus bertumbuh melewati musim dan tragedi yang kemudian menjadikannya lebih kuat dan dewasa.

Sebagai klub, nama Sassuolo tidak dapat diremehkan. Filosofi dan visi klub telah menjadikannya sebagai salah satu klub tersukses di Italia yang berhasil membentuk dan menghasilkan pemain-pemain muda berbakat sebut saja Domenico Berardi, Manuel Locatelli dan Francesco Acerbi. Ketiganya bersemi saat menjadikan Sassuolo sebagai tempat belajar dan dewasa sebagai pemain Bintang. Sejalan dengan apa yang telah dikerjakan oleh Sassuolo selama ini maka boleh dikatakan Sassuolo tetap konsisten menggunakan filosofi lambang bunga Kastanye yang dapat diartikan sebagai tempat bertumbuh dan bersemi bersama melewati musim. Sassuolo akan terus membantu para pemain mudanya untuk menemukan permainan terbaik mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun