Pasca Alexander agung bersama pasukannya berhasil menembus tembok alam Asia yang menjulang tibalah mereka di dataran sekitar Himalaya, wilayah subur yang bersembunyi dibalik kokohnya pengungungan, pintu gerbang alam menuju dataran-dataran subur Asia jauh.Â
Lewat perkawinan politik  dengan Rexane, salah seorang anak perempuan dari suku mayoritas di wilayah Asia Tengah, di mana Alexander hendak membangun kualisi militer dalam usahnya untuk menaklukan wilayah-wilayah di India.Â
Sebagai seorang terpelajar dan anak didik dari Arsistotles, Alexander menggunakan segala sumber daya yang dimiliki oleh pasukannya bukan saja untuk menaklukan legion dan menguasai benteng, ia pun membawa para ilmuan dan penulis sejarah dalam usaha merekam dan mempelajari setiap wilayah taklukannya dalam tulisan sejarah.Â
Orang Helenis tiba didataran subur Hindus pada tahun 327 SM dan tinggal selama 18 bulan di wilayah Punjab, mereka terkesima dengan sistem pertanian yang maju, mereka menemukan tanaman padi yang telah didomestikasi oleh orang Punjab, mereka terkesan dengan sistem pengolahan pertanian di mana area tanah yang sama dapat ditanam sebanyak dua kali pada kurun waktu tahun yang sama. India menjadi rujukan bagi bangsa helenis mempelajari sistem bertani, peternakan, pengolahan obat herbal serta pengolahan makanan.
Wilayah India pada masa perkembangan ajaran Buddha telah menjadi wilayah sentral dan pusat studi serta ziarah bagi para peziarah dari belahan benua lainnya seperti Cina, Jepang dan wilayah Asia kecil. Keterbukaan wilayah Hindus telah membawa keuntungan bagi para peziarah untuk mengenal dan belajar hal lain diluar dari tujuan utama untuk berziarah ke tanah kelahiran Buddah.
Di kemudian hari pengetahuan dan teknologi yang dipelajari dari masyarakat sungai Hindus ini lah kemudian dikembangkan di wilayah lain, di tanah-tanah Asia yang subur. Dometikasi atas tanaman padi oleh masyarakat agrarian Hindus menjadi salah satu trobosan besar dalam sejarah peradaban manusia khususnya masyarakat Asia, Padi dan jagung  menjadi bahan makanan bagi seluruh rakyat di wilayah sungai Hindus.
Salah satu kelompok peziarah yang selalu hilir mudik ke wilayah Hindus adalah para pendeta dan peziarah Buddah, mereka tinggal selama berbulan-bulan untuk berguru agama pada para guru dan pertama di wilayah Hindus.
 Seorang pelancong Bernama Xuan Zang meninggalkan kampung halamannya di tiongkok, berkeliling mencari biara dan para pertapa untuk memperdalam ajaran Buddah, ia melakukan perjalanan mengelilingi wilayah-wilayah di Asia Tengah mulai dari pegunungan di Tibet, kemudian melanjutkan perjalanan ke Afganistan dan Turkestan, dan kemudian menetap di wilayah Punjab setelah melintasi pegunungan di utara India.Â
Ia merekam setiap kejadian selama petualangan dalam catatan harian perjalannya selama 16 tahun lamanya dalam rentan waktu 629 -- 649 M, khususnya ia merekam tentang wisata kuliner yang ia temui pada setiap keluarga tempatnya berkunjung atau menginap, ia mencatat bahwa masyarakat Punjab mengkonsumsi buah-buahan seperti pir, buah ara liar, buah peach dan anggur.Â
Sementara itu untuk menu utama oang Punjab, mereka selalu menyajikan dengan bahan utama dari susu, mentega, krim, gula, minyak dari bahan hayati, berbagai jenis kue yang terbuat dari jagung, serta makanan hewani serperti ikan, daging rusa dan kambing serta kijang yang semuanya harus disajikan dalam keadaan baru dan segar atau telah diawetkan dengan garam, ini sejalan dengan budaya masyarakat setempat yang memiliki pola hidup sehat dan bersih dalam catatannya.
Ketertarikan penduduk tiongkok terhadap bahan olahan makanan disertai budaya agrarian masyarakat setempat telah membawa masyarakat tiongkok sebagai salah kelompok masyarakat pelopor revolusi pengolahan bahan makanan. Tanpa kita sadari bahwa sebagian besar bahan olahan makanan masyarakat Asia sangat dipengaruhi oleh budaya India dan Cina.Â
Tubuhan pangan yang dibawah oleh penduduk tiongkok kembali ke tanah kelahiran telah menjadikannya sebagai tanaman pangan olahan masyarakat dan kekaisaran, dan kini telah menjadi bahan makanan pokok hampir sebagian besar masyarakat di jalur perlintasan sutra. Â
Perlintasan jalur sutra yang dimulai oleh kelompok Alexander dan kemudian dilanjutkan oleh masyarakat Punjab dan tiongkok telah membuka jalur-jalur perlintasan bagi para peziarah, pedangan, legion perang, serta para imigran untuk melakukan perjalanan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain.Â
Masyakat tiongkok menggunakan perlintasan ini untuk memperluas wilayah pendudukan kekaisaran dengan menyebarkan penduduknya ke wilayah-wilayah jauh dari pusat pemerintahan untuk membangun komunitas baru, membuka lahan pertanian dan serta membangung kebudayaan di wilayah baru. Asimilasi budaya lokal dengan budaya tiongkok ini dapat kita temui lewat warisan cita rasa makanan lokal yang merupakan jejak perjalanan perdaban masyarakat tiongkok. Berikut ini merupakan beberapa warisan budaya cita rasa masyarakat tiongkok kepada dunia:
Chinese Desserts (Es Krim)
Pengaruh cita rasa manis pada makanan penutup kuliner masyarakat Cina tak terlepas dari pengaruh rasa yang didapat dari perjalanan spiritual para peziarah dan pelancong ke negeri Hindus di mana sejak masa Alexander Agung masyarakat setempat sudah diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan cita rasa manis pada berbagai jenis kue yang terbuat dari jagung.Â
Ada berbagai macam jenis cita rasa desserts cina yang menjadi warisan dunia  namun yang menjadi penemuan populer kuliner masyarkat Cina pada masyarakat dunia adalah es krim yakni sajian makanan manis yang disajikan dalam keadaan dingin sebagai bentuk penghormatan terhadap kasiar Tang dari dinasti Shang sekitar tahun 700 M, kemudian berhasil di rekam dalam catatan perjalan Marcopolo ke negeri Cina dan kemudian dikembangkan oleh masyarakat Italia dan lebih familiar dengan penamaan gelato  berarti beku untuk penyebutan es krim rendah lemak yang populer pada masyarakat Eropa.
Noodles atau Mie
Lebih dari ratusan varian dapat ditemukan dari pasar tradisional sampai dengan supermarket, noodles atau mie telah menjadi makanan siap saji anti  ribet yang dicintai hampir oleh setiap orang dibelahan dunia mana pun. Pada awalnya noodles atau mie berdasarkan penelitian sejarah makanan khas masyarakat tiongkok ini sudah mulai dikonsumsi oleh masyarakat setempat pada 4000 tahun yang lalu.Â
Pada sebuah catatan sejarah hasil penggalian arkeologi di wilayah sungai kuning, noodle mulai populer pada masa pemerintahan dinasi Han di wilayah barat antara tahun 25 sampai dengan 200 M. Sejalan dengan perkembangan kini noodles tidak saja menjadi bagian dari makanan pokok masyarakat tiongkok namun juga menjadi bagian dari masyarakat Jepang dan Korea akibat dari pengaruh kebudyaan dinasti Han.
Tea/ Teh
Teh menjadi suguan utama kepada tamu-tamu penting dan dalam jamuan keluarga bangsawan pada masa pemerintahan dinasti Tang pada abad ke 8 M, pada masa ini tradisi minum teh menjadi populer dan tersebar ke luar di Tiongkok dengan berbagai macam catatan sejarah yang dapat kita temukan baik itu terkait dengan proses penanaman teh, pengolahan daun, sampai dengan resep pengobatan menggunakan teh.
Soybean product/ Kecap
Masayarakat Romawi sejak tahun 300 SM sudah mengenal penyedap penambah rasa pada makanan dan menurut para ahli sejarah kecap sudah dikenal dunia pada masa itu dengan sebutan liquamen yang memiliki cita rasa yang menyerupai kecap buatan masyarakat tiongkok, barulah pada tahun 1690, bangsa tiongkok menggunakan saus serupa sebagai penyedap cita rasa makanan dengan nama ke'tsiap.Â
Dalam perkembangnya pengolahan ke'tsiap mulai menggunakan bahan kedelai hitam sebagai racikan utama olahannya. Pada masa Migrasi masyarakat tiongkok ke wilayah Asia Tenggara dimulai, masyarakat tiongkok mulai memperdagangkan ke'tsiap sebagai mata pencahariaan mereka di negeri rantau.
Sumber:
ACHAYA Â K. Â T, THE STORY OF OUR FOOD. Bangalore: Universities Press Private Limited. 2000
http://www.chinesefoodhistory.com/chinese-cuisine-history/
https://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_cuisine
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelato
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/ratna-herlina/sejarah-terciptanya-es-krim-c1c2#:
