Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berdamai dengan Gempa di Jalur "Ring of Fire" Pasifik, Mungkinkah?

29 Februari 2024   05:00 Diperbarui: 29 Februari 2024   18:59 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah dan pemukiman yang hancur pasca bencana alam gempa bumi melanda Palu akhir September 2018. (Humas ITB/ Adi Permana via KOMPAS.com)

Maka tersebab itu bencana ini kemudian disebut Tsunami Selat Sunda, yang kisah pilu dari tragedinya diabadikan dalam film video dokumenter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN). 

Nah, persoalannya, hingga kini, belum ada perangkat teknologi yang mampu memprakirakan kapan dan di mana tepatnya sebuah bencana akan gempa akan terjadi lagi.

Alhasil, bencana ini cepat atau lambat akan terus bertubi-tubi terjadi lagi di sekitar kita. Oleh karena itu, mau tidak mau, kita harus menerima dan sigap menghadapi kenyataan ini. 

Caranya gimana?  

Salah satu langkah yang masih bisa dikerjakan adalah beradaptasi terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal

Baca juga: Menu Makanan Favorit Keluarga

Kentungan di Pos Ronda / Dokumentasi Pribadi
Kentungan di Pos Ronda / Dokumentasi Pribadi

Lalu, adakah kearifan lokal yang mendidik dan mengajarkan masyarakat untuk berdamai dengan alam yang rawan dengan bencana ini?

Saya yakin, setiap daerah dan setiap tempat yang mendiami atau menghuni suatu wilayah rawan gempa pasti memiliki kearifan lokal untuk memitigasi potensi bencana alam yang dipercaya mampu meminimalkan dampak gempa.

Misalnya dalam kearifan lokal di tempat desa saya tinggal. Kalau ada angin kencang, terasa gempa bumi atau hujan lebat yang datang menerpa.

Maka ketua RT atau Pak RW akan menabuh alat kentungan (kentongan) yakni alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu dengan lubang memanjang di tengahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun