Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem Melalui Industri Rumahan Gula Aren

7 Januari 2024   00:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   09:15 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bahan-bahan untuk membuat gula aren. (Sumber:  SHUTTERSTOCK/STOCKIMAGESFACTORYCOM via kompas.com)

Produk olahan gula aren memiliki warga coklat, aroma wangi, dan rasa manis yang khas. Dibandingkan dengan produk olahan jenis gula pasir, tentu penggunaan gula aren sebagai pemanis alami jauh lebih sehat lantaran kandungan nutrisinya yang lebih lengkap. 

Gula aren memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi dari pada gula pasir. Selain itu, gula aren mengandung vitamin B2, dan jenis mineral lainnya seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, serta kandungan zat besi.

Baca juga : Menghalau Kemiskinan Ekstrem dengan Menjadi Petani Produktif

Gula Aren Daun Salak Asal Cibaliung

Dokumentasi Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Cibaliung
Dokumentasi Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Cibaliung

Saya sendiri termasuk penikmat gula aren. Biasanya gula aren saya beli langsung dari Pasar Sukajadi ketika berkunjung ke Kecamatan Cibaliung, dimana kami memiliki cabang pelayanan kesehatan hewan Puskeswan Pembantu.

Ketika saya membelinyapun tak banyak, mengingat ukuran gula aren versi Cibaliung sangat besar - sekira 750 gram - berbeda ukuran dengan gula aren biasa yang tersedia dipasaran lain. Jika kita melintas ke Cibaliung, di sepanjang jalan pasar itu nampak terlihat gula-gula aren berbungkus daun salak bergelantungan berjajar yang dijual dengan harga sekira Rp15.000 -Rp20.000 persatu ikat.

Harga pasaran itu lumayan murah lantaran ukurannya yang jumbo dan diolah oleh tangan-tangan trampil pengrajin gula aren turun temurun dengan aroma wangi dan rasa manis khas gula aren Cibaliung. 

Maka tak heran gula aren berdaun salak ini jadi salah satu primadona oleh-oleh wisatawan yang melintas jika berkunjung ke Pandeglang selatan. Selain itu tersedia gula aren dalam bentuk cair dan gula semut aren yang dijual sekitar pasar Sukajadi Kecamatan Cibaliung.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, luas lahan aren di Kecamatan Cibaliung sekira 11,10 hektar (ha). 

Di sini mereka sudah turun temurun menjadi pengrajin gula aren, semuanya rata-rata meneruskan pekerjaan orang tua lantaran hampir setiap kebun ada pohon arennya.

Menurut catatan DPKP Pandeglang juga, aren atau dalam bahasa sunda disebut kawung, hampir dari seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang mempunyai nilai jual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun