Belakangan ini teman saya, sejawat tenaga Kesehatan yang bertugas di Puskesmas ramai-ramai memperbincangkan bagaimana kesibukan mereka mempersiapkan penilaian akreditasi.
Penilaian akreditasi ini menurut saya bukan kali pertama dilakukan. Sekira 4 atau 5 tahun lalu pernah dilakukan penilaian akreditasi Puskesmas untuk yang pertama kali.Â
Setidaknya itu yang saya alami ketika masih bertugas di Puskesmas Pandeglang 5 tahun silam. Sebelum akhirnya saya dialihtugaskan di Puskeswan Pandeglang, sampai sekarang.
Kesibukan menjalani proses untuk penilaian akreditasi memang luar biasa. Terutama mendekati hari-hari menjelang penilaian akreditasi yang boleh dibilang super sibuk.
Pagi, siang hingga sore hari, kami berkutat dengan dokumen akreditasi yang harus disiapkan menyongsong hari H penilaian oleh tim penilai.
Ya, itulah yang terjadi saat ini. Istri saya yang bertugas di Puskesmas juga sibuknya minta ampun. Apalagi kalau bukan mempersiapkan penilaian akreditasi di Puskesmasnya yang akan kedatangan tim penilai akreditasi dalam waktu dekat ini.
Pertanyaannya! Mengapa sih Puskesmas perlu di akreditasi? Lalu, jika Puskesmas sudah terakreditasi apakah menjamin peningkatan mutu pelayanan? Dan benarkah akreditasi ini hanya menjadi "nambah pekerjaan" bagi Puskesmas?
Saya di sini mencoba menulis sedikit ulasan berdasarkan pengalaman pribadi selama bertugas di Puskesmas Pandeglang antara tahun 2015-2019.
Baca juga :Â Peringatan Hari Kesehatan Nasional dan Agenda Transformasi 6 Pilar
Akreditasi Puskesmas adalah Penting
Akreditasi Puskesmas menjadi penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Pasalnya, mutu yang terjamin bisa menimbulkan kepuasan masyarakat dan atau pasien.