Jadi sepanjang dikedalaman yang dangkal bagi yang tidak begitu pandai dalam berenang pun tidak perlu khawatir.Â
Selain ada penjaga Curug Tomo yang mengawasi aktivitas pengunjung, disini disediakan jasa sewa baju/jaket pelampung untuk berjaga-jaga demi keselamatan selama berenang.
Tak terasa hari sudah semakin siang. Setelah puas berenang, merasakan sensasi pijat refleksi air terjun dan berendam selama dua jam lebih, kami berbilas di kamar mandi.
Sesudah itu, kami dan anak-anak menyempatkan mengganjal perut dengan mie gelas dan mencicipi jajanan di warung setempat.
Kami bersiap pulang sekira pukul 11.30. Selamat tinggal Curug Tomo. Ini menjadi moment jalan-jalan pagi spesial bagi keluarga kami, Ade Setiawan, Salman Abdul Wahid, Fathir Ariseno, Akbar Aridani dan AS Junior melaporkan dari Curug Tomo.
Begitulah cerita lawas Legenda Curug Tomo, Air Terjun di Desa Pegunungan Ramea Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. (aDSe)
Salam Kompasianer Debutan Ade Setiawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI