Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Televisi sebagai Edukasi Pembelajaran?

9 Februari 2018   11:34 Diperbarui: 9 Februari 2018   12:19 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: intekkomp.blogspot.com

Peningkatan mutu pendidikan sangat terus dipicu oleh pemerintah dengan berbagai cara. Salah satunya, peningkatan sumber daya manusia (SDM) guru dan perbaikan kurikulum, KTSP. Depdiknas melakukan perbaikan mutu guru dengan cara memberikan bimbingan dan dimasukkan dalam program sertifikasi guru. Program sertifikasi ini diharap dapat meningkatkan kreativitas dan kualitas guru dalam mendidik siswa maupun siswi. Upaya pembelajaran dalam mata pelajaran diperlukan sarana dan prasarana yang sangat mendukung. Di sini guru dituntut kreatif dan inovatif dalam memberi pelajaran agar siswa maupun siswi mampu menerima apa yang diberi oleh guru tersebut.

Selama ini media pembelejaran masih tertuju pada buku diktat dan lembar kerja siswa (LKS) yang cenderung membuat anak monoton dan boring. Sebenarnya media pembelajaran tak harus hanya buku dan diktat, bisa menggunakan media audio visual. Salah satunya televisi sebagai media pembelajaran. Sehari-hari masyarakat, kita menonton televisi.

Dengan adanya televisi, Depdiknas tak ketinggalan, Depdiknas membuat media media pembelajaran lewat TV edukadi (TV-e). Di TV-e ini guru dan siswa-siswi dapat menerima siaran pendidikan dengan beraneka ragam bidang studi. Di TV-e menayangkan cara belajar efektif dan efisien. Mengapa harus memakai televisi sebagai pembelajaran? Pertama, televisi dapat menghadirkan pesan pandang, dengar dan tulisan secara simultan dan mencegah anak menyontek.

Kedua, mampu menghadirkan isi dunia ke tempat belajar (kelas, perpustakaan) mendekati realitas tanpa ke lokasi pembelajaran. Ketiga, menampilkan pesan pembelajaran yang menonjolkan aspek gerak. Keempat, dapat menampilkan proses/peristiwa yang lama menjadi singkat dan singkat menjadi lambat (slow motion). Kelima, dapat disinergikan animasi grafis untuk memudahkan pemahaman pesan. Keenam, relatif mudah disebarluaskan melalui siaran maupun penggandaan cakram (VCD/DVD). Ketujuh, materi dapat diputar kapan pun.

Sehari-hari masyarakat memilih menonton televisi daripada membaca buku, sebab tak harus membolak-balik buka tetapi cukup memencet remote control untuk memilih menu acara. Hadirnya media televisi, selain sarana hiburan secara tak langsung merupakan sarana pembelajaran bagi siwa. Melalui TV-e ini diharap pemerintah dapat menyuguhan tayangan yang mendidik dan inovatif.

Sehingga nantinya tayangan pendidikan secara tak langsung akan ditiru oleh masyarakat terutama anak-anak. Meski, melihat tayangan televisi memang ada segi positif dan segi negatifnya. Dari meniru adegan yang tak mendidik, kekerasan, kejahatan hingga tindak asusila. Segi positifnya siswa akan dapat menerima dengan mudah dapat menerima dengan mudah dalam bentuk gammbar, gerak, tulisan, didengar dan dapat dibaca, sehingga media TV merupakan media paling efektif dan efisien.

Ada beberapa TV kabel menawarkan ragam pilihan acara seperti dunia flora dan fauna sehingga siswa maupun anak akan melihat tayangan yang disajikan dengan program proteksi. Saat melihat tayangan, siswa ataupun anak tanpa didampingi orangtua sudah tak akan khawatir lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun