Mohon tunggu...
denenade
denenade Mohon Tunggu... -

Istri yang menikmati aktifitas hariannya, suka jalan2, siap jadi tour guide di Amsterdam (karena aku tinggal disini), siap handle kegiatan kamu di Eropa ^_^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Interview Pertama

29 Oktober 2011   16:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gadis berusia 23 tahun itu memasuki Gedung kokoh berlantai 19, tinggi menjulang, dindingnya menempel keramik berbentuk kotak persegi dan berwarna krem, dan ornamen kacanya berwarna biru gelap bermotif bunga disetiap sisi gedung tersebut. Dengan tergopoh - gopoh dan irama nafas terengah-engah Gadis itu pun memasuki lift dan menekan tombol menuju lantai 3.

Dia melirik sekilas ke jam tangan Alexandre Christie yang di kenakan di tangan kanan. “ah…Untung masih pagi, aku lebih cepat 45 menit dari waktu yang di janjikan” fikirnya. Dengan segera dia menuju kerest room untuk menata kembali penampilan rambut nya yang sudah kacau, berantakan, saat menaiki angkutan umum yang isinya berjubel tadi. Tak lupa juga menyemprotkan parfum “musk” kesayangannya.

Dengan langkah teratur , Gadis itu menuju ke bagian resepsionis dan menanyakan janji pertemuan dengan Ibu Meike.

“Aku shinta, aku ada janji bertemu dengan Ibu Meike Sastradijaya, pada hari ini pukul 9.00”

Resepsionis itu menjawab dengan ramah

“iya.. Ibu Meike ada di ruangan, silahkan isi daftar kehadiran dan mohon di tunggu terlebih dahulu”

Gadis itu melihat kesekeliling rungan tunggu dengan sudut mata, ada vas berserta bunga anggrek tersusun rapi berwarna putih di salah satu sudutnya, perpaduan yang cantik dengan kertas dinding yang bermotif batik.

“Kantor yang rapi bersih dan nyaman, aku ingin berada disini dan menjadi bagian dari kantor ini” hatinya membathin.

Dia mendapati ternyata bukan hanya dia yang ada di ruangan itu yang sedang menunggu.

Selang beberapa saat, sang resepsionis memanggil namanya, untuk memasuki ruangan ibu Meike. Hari ini Gadis itu menjalani proses interview pekerjaan pertamanya di sebuah perusahaan perbankan asing yang di idamkannya sewaktu dia kecil. Setelah dia lulus dari sebuah universitas negeri di Jakarta sebulan lalu dengan nilai terbaik, dia pun mencoba meraih cita – cita itu. Gadis itu bangkit, mempersiapkan diri, melangkah penuh percaya diri, dengan wajah ceria dan senyum tipis menempel indah di sudut bibir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun